Twitter kembali memperbarui kebijakan keamanannya terkait cuitan seputar virus Corona. Kali ini mereka akan menghapus cuitan berisi klaim tidak terverifikasi yang tujuannya menghasut orang banyak atau mendorong kepanikan massa.
Dikutip detikINET dari The Verge, Jumat (24/4/2020) jenis cuitan yang kali ini menjadi target Twitter adalah cuitan tentang teori konspirasi yang menghubungkan 5G dengan virus Corona.
Tapi Twitter tidak akan menghapus semua cuitan tentang teori konspirasi tersebut, hanya cuitan yang berisi hasutan secara langsung untuk melakukan perusakan terhadap infrastruktur 5G.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memprioritaskan penghapusan konten COVID-19 ketika berisi panggilan untuk tindakan yang berpotensi menyebabkan bahaya," kata Twitter dalam keterangan resminya.
"Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, kami tidak akan mengambil tindakan pada setiap Tweet yang berisi informasi tidak lengkap tentang COVID-19," sambungnya.
Perusahaan yang dinakhodai Jack Dorsey ini pun memberikan dua contoh cuitan yang kemungkinan besar akan dihapus setelah adanya kebijakan ini:
- "5G menyebabkan virus corona! Hancurkan tower jaringan yang ada di daerah kalian!"
- "Garda Nasional baru saja mengumumkan tidak akan ada pengiriman makanan yang akan tiba dalam dua bulan! Larilah ke toko terdekat dan beli semuanya".
Kebijakan baru Twitter ini diterapkan setelah terjadi sejumlah insiden pembakaran dan perusakan tower 5G di beberapa negara. Banyak pihak, mulai dari ilmuwan hingga pengecek fakta, telah menyebut teori ini tidak benar adanya.
Selain itu, Twitter juga melaporkan bahwa pihaknya telah menghapus lebih dari 2.230 cuitan yang berisi konten yang menyesatkan dan berpotensi berbahaya sejak mengenalkan kebijakan baru tentang konten COVID-19 pada 18 Maret.
Kebijakan tersebut menegaskan bahwa Twitter akan menghapus cuitan yang berisi konten yang bisa menyebabkan seseorang terkena atau menyebarkan virus Corona.
(vmp/fay)