Pencarian kehidupan luar Bumi selalu menjadi topik yang menarik dibicarakan, terlebih soal konspirasi ada atau tidaknya alien. Kini, di tahun 2020 teknologi semakin mendukung untuk mendapatkan bukti tersebut.
Ada sejumlah pendekatan baru yang bisa menjawab pertanyaan dari eksistensi di luar Bumi. Paradigma lama Search for extraterrestrial intelligence (SETI) tentang mencari sinyal radio kini berubah sebagai teknologi baru dan ide-ide segar lainnya.
Mengutip Sky Earth, Breakthrough Listen initiative menyampaikan via UC Berkeley bahwa terjadi lompatan besar data yang ada hingga menjadi 2 petabytes (2 juta gigabytes) dirilis dari survei SETI terbaru dari Galaksi Bima Sakti.
Ketika SETI pertama kali dimulai pada 1960-an dengan Project Ozma, satu-satunya fokusnya adalah mencari sinyal radio dari peradaban alien canggih di antara bintang-bintang. Memang SETI masih melakukan itu hingga sekarang, tetapi banyak juga yang telah berubah. Sekarang, selain mencari sinyal radio, para ilmuwan mencari tanda-tanda berbagai kemungkinan kecerdasan alien termasuk perubahan kimia di atmosfer planet, laser, dan bahkan 'Mega Struktur'.
Nah, tahun ini sejumlah teleskop radio hasil kerjasama SETI dan National Radio Astronomy Observatory (NRAO) telah siap menyari sinyal dengan sistem baru. The National Science Foundation's Karl G. Jansky Very Large Array (VLA) adalah yang pertama menggunakan teknologi ini dengan tambahan sistem pencarian technosignature canggih.
"Mengetahui apakah kita sendirian di alam semesta sebagai kehidupan yang memiliki kemampuan teknologi adalah salah satu pertanyaan paling menarik dalam sains, dan teleskop NRAO dapat memainkan peran utama dalam menjawabnya," ujarnya dalam sebuah keterangan.
Intinya, dengan teknologi mutakhir ini, para ilmuwan percaya ini bisa mempermudah mereka mencari teknologi atau aktivitas di luar Bumi. Pertanyaannya, akan kah ditemukan penemuan mengejutkan pada tahun ini atau di tahun-tahun mendatang? Coba tuliskan pendapatmu di kolom komentar.
(ask/asj)