Unggahan Presiden Brasil soal Virus Corona Dihapus Facebook
Hide Ads

Unggahan Presiden Brasil soal Virus Corona Dihapus Facebook

Aisyah Kamaliah - detikInet
Selasa, 31 Mar 2020 22:10 WIB
FILE PHOTO: Brazils President Jair Bolsonaro waves at an inauguration ceremony of the new president of the Parliamentary Agricultural Front (FPA) in Brasilia, Brazil February 19, 2019. REUTERS/Ueslei Marcelino/File Photo
Unggahan Presiden Brasil Jair Bolsonaro dihapus Facebook dan Twitter. (Foto: REUTERS/Ueslei Marcelino/File Photo)
Jakarta -

Facebook dan Twitter kompak menghapus konten misinformasi Presiden Brasil Jair Bolsonaro. Ini dikarenakan video yang dibagikan Bolsonaro pada Sabtu mengklaim bahwa hydroxychloroquine dapat bekerja menghentikan COVID-19 di berbagai wilayah.

Padahal, ilmuwan dan berbagai kementerian kesehatan belum mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut.

"Kami menghapus konten pada Facebook dan Instagram yang melanggar Community Standards kami, yang di mana tidak memperbolehkan misinformasi yang dapat berujung pada menyakiti diri," ujar juru bicara Facebook sebagaimana dilansir Tech Crunch.

BBC News Brazil adalah yang pertama kali melaporkan penghapusan konten itu. Dalam video yang dihapus, Bolsonaro telah berbicara dengan seorang pedagang kaki lima, dan Presiden mengklaim "mereka ingin bekerja", berbeda dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa orang-orang sebaiknya melakukan social distancing.

"Pengobatannya sudah ada, hydroxychloroquine, (obat ini -- red) bekerja di semua wilayah," lanjutnya.


Yang menjadi permasalahan ialah, bila orang percaya dengan informasi yang belum jelas kebenarannya seperti sudah ditemukan pengobatan COVID-19 yang sangat efektif, mereka mungkin akan lebih santai untuk berpergian ke luar rumah, bekerja, atau menolak untuk tetap berada dalam isolasi. Itu bisa menyebabkan virus menyebar lebih cepat, mengalahkan upaya untuk meratakan kurva.

Ini sebabnya Twitter menghapus dua tweet Bolsonaro pada hari Minggu, serta satu dari Rudy Giuliani seorang politisi Amerika, untuk menghentikan distribusi informasi yang salah.

Sebelumnya, di Indonesia sendiri sempat hebot dengan unggahan yang dibagikan eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Ia menggaungkan gerakan memakmurkan masjid dan salat berjemaah di tengah meningkatnya wabah virus corona (COVID-19) di Indonesia dan akibatnya konten itu disensor oleh Instagram.

Saat dilakukan pengecekan, ada tulisan yang menyebutnya sebagai informasi salah setelah di-review oleh peneliti fakta independen.

"Fact checker independen menyebut bahwa ini salah. Klaim di informasi ini secara faktual tidak akurat," tulis Instagram.

Secara khusus, hoax yang dimaksud adalah soal warga China berbondong-bondong ke masjid. Pernyataan ini memang turut ditulis di Instagram Gatot.




(ask/fay)