.webp)
Jika Bill Gates adalah presiden Amerika Serikat, ia akan memprioritaskan isolasi sebagai upaya 'melandaikan kurva' pandemi COVID-19 -- dengan kata lain menurunkan tingkat penyebaran virus corona.
"Sudah jelas kalau kita tidak ada pilihan meneruskan isolasi ini dan itu akan berlangsung terus untuk sementara waktu," ujar Bill Gates kepada kurator TED Chris Anderson.
Ia melanjutkan, jika melakukan isolasi dengan baik maka dalam 20 hari saja kita bisa langsung melihat angka-angka yang ada pada kurva tersebut akan berubah menjadi lebih baik.
"Ini tidak akan mudah. Kita butuh pesan yang jelas soal ini," kata Gates menekankan seandainya ia menjadi presiden sebagaimana dikutip dari CNBC.
Untuk saat ini, setidaknya sudah ada 425,493 kasus positif corona di seluruh dunia menurut data Johns Hopkins dengan total 18,963 korban meninggal dunia dan 109,191 yang berhasil sembuh per 25 Maret pukul 16.45 WIB.
Berdasarkan Johns Hopkins University's Coronavirus Resource Center, angka kasus terbaru di Amerika Serikat terbilang masuk kategori tertinggi. Sebagai perbandingan, kurva cenderung lebih landai di China dan Korea Selatan.
 Kurva dari Johns Hopkins membandingkan angka kasus terbaru COVID-19 dari sejumlah negara. Foto: Johns Hopkins |
Dalam perannya sebagai co-founder dari Bill and Melinda Gates Foundation, Gates memiliki pengalaman yang signifikan dalam memerangi penyakit menular termasuk malaria, HIV dan polio.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komentar Gates datang ketika Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa dia ingin bisnis di Amerika dibuka kembali pada Hari Paskah, yaitu 12 April 2020.
"Amerika akan kembali, dan segera, akan terbuka untuk bisnis - segera - jauh lebih cepat dari tiga atau empat bulan yang disarankan seseorang," kata Trump dalam jumpa pers pada hari Senin.
"Kita tidak bisa membiarkan penyembuhannya lebih buruk daripada masalah itu sendiri ... Kita bisa melakukan dua hal sekaligus," sambungnya.
[Gambas:Twitter]
Para ahli medis, di sisi lain, mengatakan terlalu dini, bahwa membuka kembali bisnis dan sekolah karena dapat memiliki konsekuensi yang merugikan bagi penyebaran pandemi.
"Jelas Trump tidak berakar pada kenyataan," kata Dr Tina Tan, anggota dewan dari Infectious Diseases Society of America dan anggota staf di Lurie Children's Hospital of Chicago, kepada CNBC.
(ask/fay)
