Bintang Paling Terang 'Tidak Jadi' Meledak, Tapi...
Hide Ads

Bintang Paling Terang 'Tidak Jadi' Meledak, Tapi...

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 10 Mar 2020 06:01 WIB
Betelgeuse
Penampakan Betelgeuse. Foto: CNN
Jakarta -

Menjadi salah satu bintang paling terang di antariksa, Betelgeuse menarik perhatian ilmuwan dan NASA lantaran sinarnya meredup. NASA bahkan sudah menyatakan meredupnya Betelgeuse berarti bintang ini sedang dalam proses meledak menjadi supernova.

"Betelgeuse akhirnya akan meledak sebagai sebuah supernova, menghancurkan simpanan elemen-elemen beratnya ke galaksi kita, menyediakan material mentah untuk generasi bintang masa depan," sebut NASA.

"Ledakan itu mungkin terjadi malam ini, atau ratusan ribu tahun lagi, atau mungkin saja sudah kejadian dan kita belum menyaksikannya. Terus lihatlah, kalian mungkin akan menyaksikan sinar pada momen Betelgeuse melemparkan dirinya kembali di antara bintang-bintang," tambah NASA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun dalam penelitian terbaru, Betelgeuse disebut bukan dalam fase akan meledak seperti yang sempat diyakini NASA dan beberapa ilmuwan lain. Diyakini bintang ini hanya mengeluarkan begitu banyak awan debu sehingga sinarnya terhalang.

Bintang merah super raksasa semacam Betelgeuse biasa mengalami hal itu dalam fase hidupnya. "Kami melihat hal semacam ini sepanjang waktu di bintang merah super raksasa dan itu normal," kata Emily Levesque, astronom di University of Washington.

ADVERTISEMENT

"Red supergiants kadang menumpahkan material ke permukaannya, yang akan memadat menjadi debu di sekitarnya. Seiring pendinginan, debu akan menyerap sinar yang terpancar pada kita dan menghalangi pandangan," cetusnya, dikutip detikINET dari Science Alert.

Bintang Paling Terang 'Tidak Jadi' Meledak, Tapi...

Itulah yang menjelaskan kenapa Betelgeuse tampak meredup dalam waktu yang lama. Antara September 2019 sampai Januari 2020, cahayanya makin pucat.

Walau belum akan meledak, dapat dipastikan bahwa Betelgeuse sedang mendekati masa-masa akhir hidupnya. Nantinya, inti bintang akan meledak dan menjadi supernova. Itu akan terjadi dalam masa puluhan ribu tahun.

Ilmuwan meneliti temperatur terkini Beteleguse dan berada di kisaran 3.325 derajat Celcius. Itu konsisten dengan pengukuran di tahun 2004 dan tahun 2011.

"Temperaturnya tidak banyak berubah. Kami tahu jawabannya (kenapa meredup) adalah debu," kata astronom Phillip Massey dari Lower Observatory.

Bintang raksasa ini dapat dilihat oleh mata telanjang dan terletak di konstelasi Orion. Biasanya, menurut kekuatan sinarnya, Betelgeuse merupakan bintang kesepuluh paling terang di langit malam.

"Seperti semua bintang merah super raksasa, Betelgeuse suatu hari akan menjadi supernova, namun astronomer memperkirakan tidak terjadi untuk saat ini," sebut European Southern Observatory (ESO).

Halaman 2 dari 2
(fyk/fyk)