Zuckerberg Bangun Data Center Raksasa untuk Tumbangkan ChatGPT
Hide Ads

Zuckerberg Bangun Data Center Raksasa untuk Tumbangkan ChatGPT

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 15 Jul 2025 20:30 WIB
Data Center Facebook
Data center Facebook. Foto: Facebook
Jakarta -

Dalam upaya menciptakan kecerdasan super AI, CEO Meta Mark Zuckerberg, akan membangun tak hanya satu tapi beberapa pusat data atau data center raksasa haus energi dan didedikasikan untuk pelatihan AI. Januari lalu, Zuck menyebut pembuatan pusat data begitu besar sehingga akan mencakup sebagian besar pulau Manhattan jika ditempatkan di New York.

Nah, pendiri Facebook itu mengindikasikan Meta memperluas rencana tersebut dengan investasi ratusan miliar dolar dalam komputasi untuk membangun kecerdasan super. Data center Meta tak hanya mencakup ratusan ribu GPU yang fokus pada AI, tapi juga membutuhkan lebih dari 1.000 megawatt listrik.

"Kami sebenarnya sedang membangun beberapa klaster multi-GW (gigawatt). Kami menyebut yang pertama Prometheus dan akan beroperasi tahun 2026. Kami juga sedang membangun Hyperion, yang akan dapat ditingkatkan hingga 5GW dalam beberapa tahun," tulis Zuck di Facebook.

"Kami juga sedang membangun beberapa kluster raksasa lagi. Satu saja dari kluster ini mencakup sebagian besar wilayah Manhattan," tambahnya seperti dikutip detikINET dari PC Mag.

Sebagai perbandingan, superkomputer terkemuka di dunia yaitu El Capitan, hanya menggunakan daya 30 megawatt. Sementara pusat data xAI Colossus milik Elon Musk di Memphis diperkirakan menggunakan 150 megawatt, meskipun jumlah tersebut akan bertambah seiring perluasan fasilitas.

Unggahan Zuckerberg menandakan betapa agresif perusahaan-perusahaan teknologi terbesar berlomba-lomba membangun AI yang melampaui kecerdasan manusia. Sebelumnya, Meta telah menawarkan bayaran yang sangat besar untuk merekrut peneliti AI terkemuka dari perusahaan termasuk OpenAI selaku pembuat ChatGPT dan Google serta Apple.

Dengan pengumuman infrastruktur ini, Zuckerberg mengisyaratkan niat Meta mengungguli OpenAI dan rival lainnya. Meta mereorganisasi divisi AI-nya dan mengganti namanya menjadi Superintelligence Labs agar mampu bersaing dan mengalahkan kompetitor.

Pesaing tentu tak tinggal diam. OpenAI sedang membangun data center 5 gigawatt yang disebut Stargate. Diumumkan Januari, mereka menyebut akan investasi USD 500 miliar selama empat tahun untuk membangunnya, didukung Oracle, SoftBank, dan MGX. Texas ditetapkan sebagai lokasi utama data center, dengan lokasi pertama diperkirakan mulai beroperasi akhir tahun ini

"Proyek ini tidak hanya akan mendukung reindustrialisasi Amerika Serikat tetapi juga menyediakan kemampuan strategis untuk melindungi keamanan nasional Amerika dan sekutunya," tulis OpenAI.

Sementara itu, induk Google yaitu Alphabet, juga menghabiskan USD 3,3 miliar untuk dua pusat data baru di Carolina Selatan. Persaingan untuk membuat model AI paling cerdas pun dipastikan akan semakin panas.




(fyk/fay)