Diklaim Laris, iPhone Diharap Lebih Cepat Masuk Indonesia
Hide Ads

Diklaim Laris, iPhone Diharap Lebih Cepat Masuk Indonesia

Adi Fida Rahman - detikInet
Rabu, 29 Jan 2020 10:51 WIB
iPhone 11 Pro
iPhone 11 Pro. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Jakarta -

Erajaya melihat adanya peningkatan pembelian iPhone 11 series di Indonesia. Baru dua minggu dipasarkan, stok ponsel ini tidak tersisa di toko.

"Jauh lebih tinggi dari tahun lalu. Kelipatannya jauh lebih banyak," ungkap Djatmiko Wardoyo, Director Marketing and Communication Erajaya Group saat ditemui usai pembukaan iBoxing Week di Central Park, Jakarta, Selasa (28/1/2020).

Ada tiga faktor yang dilihat Erajaya kenapa penjualan iPhone 11 lebih tinggi dibanding pendahulunya. Pertama waktu perilisan iPhone 11 itu sendiri. Menurut pria yang kerap disapa Koko itu, antara jadwal rilis global dengan di Indonesia tidak jauh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semakin pendek waktunya, semakin bagus untuk tarikannya. iPhone XS dirilis 16 Desember, lalu iPhone 11 jadi 6 Desember. Bedanya cuma dua bulan," katanya.

Karenanya harapan Erajaya ke depan Apple merilis iPhone di Indonesia lebih dekat lagi dari waktu peluncuran global.

"Melihat fakta yang terjadi di 2019 kemarin, lebih pendek waktunya (lebih baik). Di Indonesia pasarnya bisa lebih gede," ujar Koko.

ADVERTISEMENT

Faktor kedua membuat strategi marketing terintegrasi. Pada penjualan iPhone 11, Erajaya memutuskan tidak membuka pre-order. Sebagai gantinya di Registration of Interest untuk melihat seberapa besar ingin beli.

Bagi mengklik, Erajaya akan diberikan bonus voucher Rp 50 ribu. Jika akhirnya membeli, mereka akan diberikan tambahan bonus voucher Rp 250 ribu.

"Banyak banget yang register, belasan ribu dalam kurun seminggu. Yang terkonversi, artinya yang akhirnya membeli sebanyak 40%," ungkap Koko.

Erajaya pun merangkul semua bank untuk memberikan penawaran menarik, baik cashback hingga cicilan 0%. Agar makin memikat, pembeli diberikan potongan setengah harga untuk pembelian AirPods 2.

Ketiga, faktor eksekusi. Dinilai Koko sangat mulus dan berhasil meningkatkan hype penjualan perdana iPhone 11 di Tanah Air.

Lantas adakah ada faktor isu pemblokiran IMEI? Menurut Koko masih belum pasti. Tapi bila melihat secara personal, kemungkinan ada.

"Ada lima temen telpon saya, mereka akhirnya nggak berani beli dari luar karena ada ketakutan dan kekhawatiran investasi belasan juta nantinya mati. Akhirnya mereka menunggu yang resmi," ujarnya.

Diklaim Laris, iPhone Diharap Lebih Cepat Masuk Indonesia



(afr/fyk)