Menkominfo mengatakan sudah beberapa kali bertemu dengan Netflix. Pihaknya menyodorkan dua hal. Pertama dalam sistem Netflix ada parental control sehingga orang tua dapat mengendalikan agar anak-anak yang belum dewasa tidak menonton film yang bukan kategorinya.
Parental control saat ini sudah ada di Netflix. Tapi yang kini jadi perhatian Johnny adalah bagaimana dengan anak-anak remaja yang sudah tidak dalam pengawasan rutin dan punya kebebasan sendiri dalam menentukan pilihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab itu, dirinya meminta Netflix punya cara atau ekosistem kebijakan take down. Proses take down sendiri bukan dilakukan oleh Kominfo, tapi Netflix sendiri.
"Tidak ada perlu adanya blokir-memblokir. Tapi ada kesadaran untuk menyesuaikan kontennya dengan aturan, kebiasaan dan kultur di Indonesia," kata Johnny saat ditemui di kantornya, Jumat (17/1/2019).
Dengan adanya kebijakan take down sendiri akan sangat bagus. Karena kalau tidak akan menjadi persoalan.
"Kalau ada protes-protes di masyarakat mau disalurin ke mana? Kan harus disalurkan dan Kominfo cuma bisa menyalurkan ke Netflix," terang Menkominfo.
"Kami cuma ingin menjaga biar dunia bisnisnya berkembang dengan baik. Rakyat dapat tontonan yang menarik dan sesuai keperluan mereka," lanjutnya
Dalam kesempatan ini Menkominfo terus mendorong Netflix memperkaya kontennya. Tidak hanya dari luar negeri, tapi juga karya anak bangsa baik berupa original content maupun lisensi. Selain itu meminta Netflix memberikan tarif yang lebih kompetitif.
"Kominfo tentu berharap Netflix dapat menampilkan film sebanyak-banyaknya agar pilihan viewernya juga semakin banyak. Toh penonton yang memilih. Kalau bisa juga harganya yang kompetitif, sehingga bisa berkembang pelayanan dan ketersediannya," tutur Johnny.
"Kami berharap Netflix melalui konten-kontennya bisa bervariasi dan mendorong agar semangat kebangsaan dan cinta tanah air dalam film dapat dimunculkan. Budaya dan keberagaman alam Indonesia dapat dimunculkan dalam konten menarik. Dan Netflix perlu memperhatikan itu karena akan mendorong berkembangnya pasar di Indonesia," pungkasnya.
(fyk/fay)