Para pembuatnya ialah Syaifullah Filard Lafifan, Taufik Widyastomo, dan Nada Sydza Azizah. Mereka adalah mahasiswa jurusan Elektro Fakultas Teknik UNS angkatan 2018.
Ditemui di gedung Rektorat UNS, Syaiful dan Taufik memperagakan penggunaan robot tersebut. Mobil ini dipasangi ponsel sebagai penghubung dengan laptop untuk menggerakkannya. Untuk koneksinya, sementara ini mereka masih menggunakaun jaringan internet dari WiFi tethering ponsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti akan pakai pemancar portable agar bisa digunakan seluas-luasnya. Kita tidak pakai gelombang radio karena belum bisa menerima data gambar. Karena masih prototipe, maka masih pakai WiFi handphone atau router, jadi hanya bisa 10 meter," kata Syaiful, Kamis (9/1/2020).
Roda robot tersebut didesain seperti tank, dan prototipe ini masih berukuran kecil. Nantinya, robot akan dibuat lebih panjang agar lebih stabil ketika melintas medan sulit, seperti saat tanah longsor atau di jurang.
![]() |
"Rencana akan pakai sasis lebih besar, bahannya alumunium dan karbon. Baterai DC berkapasitas 27 ribu mAh, bisa bertahan sampai 6 jam," ujar dia.
Robot juga dipasangi kamera dan infra merah sehingga bisa mendeteksi suhu tubuh. Manusia akan terlihat berwarna merah-kuning saat dideteksi menggunakan infra merah.
"Scan pakai kamera infrared yang bisa melihat suhu tubuh. Bisa diketahui itu manusia apa bukan, masih hidup atau sudah meninggal," ujar dia.
Mereka juga masih mengembangkan agar robot bisa digunakan berkomunikasi dua arah. Saat ini robot baru bisa mentransmisikan suara dari lapangan.
Untuk merakit robot tersebut, dibutuhkan waktu sekitar 3 bulan. Mereka membutuhkan dana tak sampai Rp 2 juta untuk menghasilkan robot yang mereka inginkan.
Baca juga: Robot Diprediksi Gusur 5% Tenaga Kerja China |
![]() |
Sementara Taufik mengatakan, ide awal pembuatan robot tersebut ialah karena keterbatasan manusia untuk mencapai lokasi bencana. Robot diperlukan, paling tidak untuk mengetahui keberadaan korban.
"Robot ini bisa menyurvei terlebih dahulu. Selain itu, robot bisa membawa first aid kit agar korban yang masih bernyawa bisa bertahan," pungkasnya.
(rns/rns)