Jaringan yang diberi nama Ru Net itu sudah diuji selama beberapa hari dan melibatkan badan pemerintahan, internet service provider, dan beberapa pihak lain. Tujuan pengujian ini adalah menjajal apakah infrastruktur internet tersebut bisa berufngsi tanpa akses ke sistem DNS global dan jaringan internet global.
Dengan lalu lintas data internet yang hanya beroperasi secara lokal ini, RuNet bisa dibilang adalah jaringan intranet terbesar di dunia, demikian dikutip detikINET dari Zdnet, Selasa (31/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sistem Misil Hypersonic Rusia Siap Digunakan |
"Ternyata, secara keseluruhan, baik pemerintah maupun operator telekomunikasi sudah siap untuk menghadapi bermacam risiko dan ancaman serta mengamankan jaringan internet dan telekomunikasi di Rusia," ujar Alexei Sokolov, deputy head dari Ministry of Digital Development, Communication and Mass Media.
Hasil tesnya itu, menurut Sokolov, akan dipamerkan oleh Presiden Vladimir Putin pada 2020 mendatang.
Proses pembuatan RuNet ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Perencanaannya sudah berjalan sejak bertahun-tahun lalu, baik dari segi regulasi, maupun infrastruktur perangkat yang dipakai.
Pengujian pertama sebenarnya dijadwalkan akan dilakukan pada April 2019 lalu, namun akhirnya tertunda sampai musim gugur. Penundaan ini dilakukan agar pemerintah Rusia bisa menyelesaikan regulasi untuk mendukung RuNet.
Baca juga: Heboh Ada 'Kemkominfo' di Situs Pornhub |
Regulasi yang dimaksud bernama 'internet sovereignty', yang membuat pemerintah Rusia berhak untuk memutus jaringan internet Rusia dari jaringan global sewaktu-waktu diperlukan, dan mereka hanya perlu memberikan penjelasan singkat, atas dasar keamanan nasional.
Dalam aturan tersebut disebutkan semua ISP lokal harus mengalihkan lalu lintas internet melalui jalur khusus yang sudah disiapkan oleh Kementerian Komunikasi Rusia. Pada jalur inilah pemerintah Rusia bisa sewaktu-waktu mematikan sambungan internetnya ke negara lain.
(asj/asj)