Pria yang September silam pensiun dari Alibaba ini mengatakan kesulitan yang dialami pengusaha tahun ini baru permulaan. Dia menyarankan pengusaha tetap yakin dan beradaptasi dengan perubahan.
"Ini akhir tahun dan kemarin saya menerima beberapa panggilan telepon dari teman yang meminta untuk pinjam uang," katanya, dikutip detikINET dari South China Morning Post.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tangisan Jack Ma Kala Meninggalkan Alibaba |
"Saya menerima telepon semacam itu lima kali dalam sehari. Minggu lalu, 10 teman saya mencoba untuk menjual propertinya, benar-benar sangat sulit bagi mereka," cetus Ma.
"Tahun 2019 itu berat. Mereka yang menjalankan bisnis mengerti bahwa setiap tahun itu berat, namun mungkin di 2019 kebanyakan entrepreneur merasakannya berat," tambahnya.
Menurutnya, dunia tengah menghadapi perubahan besar dan ekonomi China menghadapi penyesuaian yang besar pula. Pernyataan Jack Ma itu sesuai dengan apa yang dialami sebagian pengusaha di China.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi, naiknya hutang sampai memburuknya relasi China dengan dunia luar, termasuk perang dagang dengan Amerika Serikat membuat mereka kelimpungan. Berbagai perusahaan, termasuk startup pun menderita bangkrut.
Namun demikian, Ma menilai kesempatan tetap membentang, misalnya dengan naiknya jumlah konsumen. "Saya melihat potensi consumer spending tak hanya di kelas menengah dengan 300 juta orang China tapi semiliar konsumen," tuturnya.
(fyk/agt)