"Qlue itu apa sih? Kita tadinya mikir kita aplikasi pelaporan. Terus kita punya IoT, oke kita perusahaan IoT. Setelah saya melihat ke sini, untuk membangun smart city itu butuh effort. Jadi kita menyebut diri kita sebagai platform ekosistem di Indonesia," ujar Rama Raditya, Founder Qlue dalam konferensi pers di kantor Qlue, kawasan Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Qlue berharap, semua kota bisa menggunakan platform smart city sehingga nantinya bisa mengubah Indonesia menjadi smart nation. Perusahaan ini juga memiliki target di tahun 2020, yang masih berkutat pada perubahan di bidang sosial, termasuk di dalamnya soal kemacetan.
"Jadi memang dari segi start up, ini berbeda dari start up lain, memikirkan aspek sosial dari perkotaan. Start up kaya kita ini jarang," kata Rama.
![]() |
"Kita akan fokus ke dua hal, pertama penguraian traffic Jakarta. Jadi kita akan memasang IoT dan AR sensor untuk mengurangi volume itu untuk 3% pengurangan. Harapannya bisa berjalan mulus, jadi kita semua nggak perlu lagi macet-macetan di Jakarta," sambungnya.
Fokus yang kedua, adalah untuk mengurangi polusi. Rama berharap, Qlue bisa membantu mengurangi polusi udara di Jakarta dengan alat-alat yang mereka pasang.
Qlue sendiri telah membuat beberapa opsi yang bisa diimplementasikan seperti sebuah produk smart tree yang bisa menyaring CO2 menjadi O2 dengan teknologi yang akan diluncurkan Februari tahun 2020. Dia juga ingin produksi alat ini bisa diadopsi banyak kota.
(rns/rns)