Buktinya, menurut data terbaru dari Credit Suisse, pengapalan iPhone di China pada bulan November turun lebih dari 35% dibanding November tahun silam lantaran penjualan iPhone 11, khususnya versi termurah, belum sesuai harapan.
Dikutip detikINET dari Reuters, iPhone 11 mulai dipasarkan di China pada bulan September, tak berselang lama dari waktu pengumumannya. Jumlah antrean di Apple Store yang biasanya panjang memang tidak sebanyak sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak waktu peluncurannya itu, pengapalan di China menurun 7,4% ketimbang tahun lalu. "Kami mengestimasi pendapatan iPhone di China turun sekitar 17,5% di September sampai November," kata Credit Suisse.
Apple juga dipusingkan masalah lain, yaitu produk Apple terancam terkena tarif impor dari China ke Amerika Serikat seiring perang dagang. Jika kejadian, dipastikan harga iPhone di AS bakal melonjak.
Di China, Apple belum mampu menghadapi tekanan dari produsen smartphone lokal. Mereka menawarkan harga murah dengan spek dan desain yang semakin berkualitas.
Belum lagi jaringan 5G telah diluncurkan secara komersial di China, sedangkan iPhone 11 belum mendukungnya. Baru iPhone yang meluncur tahun depan dibekali kemampuan itu.
(fyk/fyk)