Mau Jadi Atlet eSport? Kira-kira Begini Caranya
Hide Ads

Mau Jadi Atlet eSport? Kira-kira Begini Caranya

Aisyah Kamaliah - detikInet
Minggu, 24 Nov 2019 10:28 WIB
Cara menjadi atlet esport. Foto: shutterstock
Jakarta - Kini jaman sudah berganti, yang tadinya ingin jadi profesi umum seperti dokter atau presiden sekarang bergeser menjadi YouTuber atau bahkan atlet eSport. Kalau kamu salah satunya yang ingin menjadi atlet eSport, kira-kira seperti ini cara.

Beberapa waktu lalu, tim detikcom datang ke bootcamp BOOM eSport untuk berbincang-bincang. Kami pun penasaran seperti apa perekrutan bisa terjadi. Ternyata, perekrutan dilakukan 'di balik layar' alias tidak ada yang secara langsung dibuka audisi.

"Sebenarnya kita nggak pernah melakukan perekrutan secara terbuka, jadi. Nggak ada audisi soalnya itu terlalu gambling seperti mengambil kucing dalam karung," ujar Rigel, Community Manager BOOM eSport.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Biasanya kita melakukan perekrutan di balik layar, jadi simpel. Apalagi internet kan sekarang nggak cuma di Jakarta kenceng, tapi seluruh Indonesia sudah lumayan kenceng. Ada juga kompetisi, bahkan ada beberapa game yang ke kota-kota qualifier-nya, kami cari dari kompetisi-kompetisi seperti itu," sambungnya.

Selain itu, ada juga talent scouting dengan mencari juara dari berbagai kompetisi di Indonesia dan dihubungi apakah tertarik untuk bergabung atau tidak. Setelah itu, ada trial untuk menentukan apakah pemain tersebut layak bergabung.

General manager dan tim player berdiskusi untuk menentukan apakah orang tersebut layak untuk bergabung bersama tim. Kontrak pun tidak langsung bertahun-tahun.

"Ini tergantung (lama kontraknya --red) kalau BOOM ID dan biasanya tim eSport lain itu tergantung game-nya, tergantung orangnya, dan tergantung device-nya. Biasanya kalau game yang terlalu panjang usianya di Indonesia, mungkin Mobile Legends doang, biasanya cuma kontrak aja dulu setahun."

"Untuk PC ada DOTA yang sudah hampir 10 tahun, kontraknya bisa lebih panjang," tutupnya.




(ask/asj)