"Kami akan meluncurkan layanan robo-taxi di Shanghai segera. User bisa menyewa kendaraan yang mengemudi sendiri itu melalui aplikasi Didi," kata Tiger Qie, Vice President Didi yang dikutip detikINET dari CNBC.
Qie menambahkan, pihaknya hanya bisa memenuhi 65% dari permintaan sewa kendaraan user. Peluncuran taksi otomatis akan membantu mereka memenuhi suplai kendaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: CEO Uber Komentari Taksi Robot Elon Musk |
Mengenai ketakutan apakah taksi otomatis akan mengambil alih pengemudi manusia, Qie menepisnya. "Kendaraan otonom dan kendaraan yang dikemudikan manusia akan eksis bersama-sama," cetusnya.
Taksi yang dapat berjalan sendiri adalah rencana masa depan perusahaan ride hailing. Di pihak lain, Uber sudah lama mencanangkan ambisi untuk melahirkan banyak kendaraan otonom di masa depan.
Subsidi tinggi bagi pengemudi dikatakan sebagai faktor utama kerugian yang sering dialami Uber. Maka di masa depan, bukan tak mungkin Uber akan perlahan menyingkirkan para pengemudinya dengan taksi otonom walau berulangkali hal itu dibantah.
Pasalnya, menambahkan mobil otonom ke layanan Uber tidak akan menghilangkan kebutuhan akan manusia. "Karena ada tempat-tempat di mana mobil otonom tidak bisa melaluinya, atau kondisi yang tidak memungkinkan sebuah mobil otonom untuk digunakan," kata pendiri Uber, Travis Kalanick.
(fyk/fyk)