Kapan RI Bisa 5G? Menkominfo: Kita Masih Butuh 4G
Hide Ads

Kapan RI Bisa 5G? Menkominfo: Kita Masih Butuh 4G

Agus Tri Haryanto - detikInet
Selasa, 19 Nov 2019 22:19 WIB
Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto
Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate memandang penerapan teknologi 5G di Indonesia bukan hal yang harus diprioritaskannya saat ini. Ia lebih memilih untuk menggenjot layanan 4G.

"Saat ini tentu kita belum ngomong 5G, kita masih butuh yang 4G untuk saat ini," kata Johnny dalam sebuah wawancara eksklusif dengan detikcom di Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta.


Padahal, hampir semua operator seluler yang ada saat telah melakukan uji coba teknologi 5G, di antaranya Telkomsel, XL Axiata, Indosat Ooredoo, hingga Smartfren. Sementara itu, sejumlah vendor global sudah yang merilis ponsel 5G, meskipun ada juga yang belum diluncurkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Johnny menjelaskan ada kekhawatiran dan dinilai belum siap apabila teknologi jaringan generasi kelima tersebut diterapkan di Tanah Air. Ia mencontohkan soal pergesekan antara supir taksi dengan mobil otonom.

"Ketika sudah 5G, mobil jalan nggak ada supir, itu sudah (menerapkan) 5G, sekarang belum. Nanti ribut lagi antara supir taksi dengan dengan mobil tanpa awak, sederhanya contohnya seperti itu," kata Sekjen Partai NasDem ini.


Di samping itu semua, Johnny mengaku juga memiliki rencana ke arah 5G. Namun sekarang ini, pihaknya lebih dulu mengamati perkembangan teknologi mutakhir itu. Ia juga menyampaikan perlu persiapan dari sisi frekuensi yang nantinya dipakai untuk menggelar layanan 5G di Indonesia.

"Sehingga pada saat 5G dibutuhkan, teknologinya sudah diterapkan di Indonesia, alokasi frekuensinya sudah ada. Itu yang saya siapkan," ungkap Johnny.

"Jadi, kita harus menyiapkan, apalagi saat sekarang ini kita amati bagaimana perkembangan teknologi 5G, bagaimana kita nanti mempersiapkan Indonesia pada saat 5G dibutuhkan. Sekarang kita luruskan, 4G yang betul-betul masih menyangkut keseharian kehidupan masyarakat, dan kehidupan bangsa kita," pungkasnya.




(agt/fyk)