Nadiem Anwar Makarim lahir pada 4 Juli 1984 dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Sang ayah adalah seorang aktivis dan pengacara terkemuka, sedangkan ibunya bekerja sebagai penulis lepas.
"Saya SD di Indonesia, rumah selalu di Jakarta, background saya ibu lahir Pasuruan, ayah saya Pekalongan," ujar Nadiem kepada detikcom belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang menarik, kakeknya dari sang ibu adalah seorang pejuang perintis kemerdekaan Indonesia yang berjasa dalam perundingan Linggarjati, perundingan Renville, KMB, dan salah satu anggota parlemen pada masa awal berdirinya Negara Republik Indonesia.
"Tapi dari bapak saya itu dari Bukittinggi, jadi saya ada Sumatera, Madura-nya, ada Jawa Timur, ada Jawa Tengah, terus campuran Arab," ungkapnya.
Nadiem SD hingga SLTA pindah-pindah dari Jakarta ke Singapura. Usai tamat SMA, ia mengambil jurusan International Relations di Brown University, Amerika Serikat, dilanjutkan menempuh pasca sarjana dengan meraih gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.
"Karena saya punya perspektif sekolah di luar negeri, saya bisa balik lalu melihat hal-hal dengan lensa yang baru," tuturnya.
(ke halaman selanjutnya)
Riwayat Nadiem Makarim, Pencetus Ojol Jadi Menteri Pendidikan
Foto: Rachman Haryanto
|
Setelah keluar dari Zalora, Nadiem kemudian menjabat Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan Go-Jek yang telah ia rintis sejak 2011. Nah, dari mana pendiri dan CEO Go-Jek Nadiem Makarim mendapatkan ide untuk mendirikannya?
Ternyata dari pengalaman sendiri sulit menemukan ojek saat jam sibuk di Jakarta, memunculkan ide sewa ojek lebih mudah dengan teknologi. "Awal mulanya idenya datang dari kekesalan saya sewaktu naik ojek untuk kemana-mana di Jakarta," kata Nadiem dalam wawancara dengan CNBC.
"Saya adalah pengguna setia ojek dan untuk saya, ini adalah tentang mengalahkan kemacetan, tetapi harganya sangat tidak transparan, saya sering juga tidak bisa menemukan ojek saat jam sibuk dan biasanya sulit diandalkan," tambahnya.
Baca juga: Nadiem Sah Jadi Mendikbud Hebohkan Linimasa |
Dari kekesalan tersebut, Nadiem mendapatkan gagasan untuk menjadikan kendaraan roda dua untuk tidak hanya menjadi alat transportasi tetapi juga mengirimkan barang. "Jadi idenya adalah "Oke, bagaimana jika kita mengambil kendaraan bermotor yang paling cepat dan membuat mereka tidak hanya memobilisasi manusia tetapi juga berpotensi untuk memindahkan barang dengan cara tercepat," ujar Nadiem.
"Itulah dasar di balik Go-Jek. Roda dua lebih cepat daripada roda empat!" tambahnya. Nadiem juga mengaku perkenalannya dengan beberapa tukang ojek yang membuatnya menyadari bahwa sektor ini dapat dikelola secara profesional dan bernilai tinggi.
"Dulu banyak orang yang tak percaya bahwa ojek dapat menjadi profesional dan dapat dipercaya, jadi itu sangat mengecewakan karena saya mengenal banyak tukang ojek secara pribadi dan saya meminta mereka untuk melakukan berbagai tugas seperti mengantarkan laptop saya ke suatu tempat atau membelikan makanan," ucap Nadiem.
(ke halaman selanjutnya)
Riwayat Nadiem Makarim, Pencetus Ojol Jadi Menteri Pendidikan
Foto: Danu Damarjati
|
Gojek juga telah berekspansi di mancanegara, dengan Vietnam, Thailand serta Singapura. Uang dari investor juga tak berhenti mengalir. Terbaru, perusahaan modal ventura asal Jepang Cool Japan Fund bakal mengucurkan dana sebesar USD 50 juta atau sekitar Rp 708 miliar ke Gojek.
Berbagai perusahaan lokal maupun global telah menggelontorkan dana segar ke kantong Gojek. Mulai dari Google, Temasek, Sequoia, Northstar, KKR, Warburg Pincus, SCB, Tencent, JD.com, Meituan.com, Capital Group, Astra, Blibli, dan yang terbaru Visa serta Mitsubishi.
Di tengah berbagai keberhasilan itu, Nadiem membuat kabar mengejutkan. Dia mundur karena menerima tugas sebagai menteri kabinet Jokowi.
"Posisi saya di Gojek sudah mundur, sama sekali tidak ada posisi dan kekuasaan apapun," sebutnya kepada wartawan di istana beberapa hari lalu.
Ia mengatakan menerima tawaran jabatan menteri dari Jokowi. "Saya bersedia dan saya menerima," tegas Nadiem.
Nadiem akhirnya ditunjuk jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Mendikbud. Pada saat ini, usia Nadiem Makarim baru 35 tahun. Dibandingkan menteri lainnya, Nadiem adalah yang usianya paling muda.
Co-CEO Gojek, Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo akan menjadi penerus Nadiem Makarim usai penunjukan menteri.