Menurutnya, bandwidth yang lebih besar serta latensi yang lebih kecil sebenarnya belum cukup untuk menggenjot adopsi VR oleh konsumen. Namun setidaknya dua keunggulan jaringan 5G itu adalah kunci untuk pengalaman VR yang imersif.
Film dan cloud gaming menurut Pao akan menjadi segmen terbesar saat nantinya 5G sudah bisa dikombinasikan dengan VR. Fakta ini didasarkan dari laporan yang diansir oleh Ericsson.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemilik HTC Vive, Oculus Rift, atau Mixed Reality Headset saat ini sudah bisa mengunduh aplikasinya dan menjajal 'light field'. Untuk saat ini konten yang tersedia masih berupa gambar diam, namun ke depannya kontennya bisa menjadi sebuah film.
HTC sendiri berencana mengintegrasikan VR dan 5G ke dalam ponselnya yang akan datang. Yaitu untuk mengantisipasi sebelum kehadiran film 'light field' dan pengalaman VR berbasis 5G menjadi hal yang mainstream.
Pao memperkirakan kalau aplikasi VR akan berubah dengan sangat cepat, hanya 1 sampai 1,5 tahun setelah 5G menjadi populer, demikian dikutip detikINET dari GSM Arena, Senin (7/10/2019).
(asj/asj)