Untuk itu, tim Realme Indonesia pun mengajak detikINET dan beberapa wartawan untuk menjajal Realme 5 dan Realme 5 Pro di Sumba Timur, NTT. Acara digelar 23-25 September 2019.
Kebetulan, kami kebagian menjajal Realme seri 5. Saat dipinjamkan tim Realme Indonesia, kondisi ponsel masih baru dengan baterai hanya berisi sekitar 80%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tak hanya pada siang hari, saat menjelang malam menikmati Matahari terbenam di Pantai Walakiri pun, kamera ultra widenya yang dibekali lensa 8 megapixel dan bentang layar 6,5 inchi juga oke untuk meringkus luasnya pantai.
![]() |
Bahkan momen matahari terbenam pun tertangkap indah. Tapi kami harus menurunkan sedikit cahayanya agar hasil foto tampak lebih dramatis.
![]() |
Saya juga mencoba model panorama kamera tersebut. Hasilnya sangat oke saat mengambil keindahan Bukit Wairinding.
![]() |
Lalu untuk kamera depan, yang dilengkapi dengan lensa 13 megapixel, foto yang dihasilkan bisa dibilang jernih, dengan fungsi beautification yang membuat hasil foto wajah terlihat mulus.
![]() |
Kalau yang tadi membicarakan yang bagus-bagusnya, tidak ada salahnya mengetahui beberapa hal yang kurang pas dari ponsel ini. Realme 5 menurut kami punya kelemahan pada fungsi kamera makronya. Tampak hasil foto dari kamera makro yang dilengkapi lensa 2 megapixel hanya seperti memakai efek blur saja sebagai background.
![]() |
Untuk fitur video, gambar yang dihasilkan cukup baik. Gambar video bisa dilihat di video 20detik berikut ini.
Kekurangan selanjutnya adalah, terkadang ponsel ini sedikit lemot untuk mengetik dan ketika berpindah aplikasi.
Secara keseluruhan, setelah dipakai 2 hari, ponsel ini baru diisi ulang baterai. Mungkin karena masih baru, daya tahan ponselnya masih bagus.
Selama di Sumba, kami hanya menggunakan ponsel ini untuk mengambil foto dan video serta membuka aplikasi seperti Instagram, Twitter dan email.
Buat kalian yang tertarik menggunakan ponsel ini, Realme 5 dengan empat kamera dibanderol dari harga Rp 1,9 juta hingga Rp 2,7 juta.
(rns/rns)