Totalnya ada 435 pegawai Uber yang kena PHK. Sebanyak 170 orang berasal dari bagian produk dan 256 lainnya bekerja sebagai engineer.
"Walaupun tentu ini adalah momen menyakitkan, terutama pada mereka yang terdampak, kami yakin hal ini akan menghasilkan organisasi yang jauh lebih kuat, yang ke depannya akan terus merekrut talenta terbaik di seluruh dunia," kata pihak Uber.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juli lalu, Uber juga sudah melakukan PHK terhadap 400 karyawan di bagian marketing. Pemangkasan pegawai dilakukan di tengah tekanan terhadap kondisi keuangan Uber.
Perusahaan teknologi yang belum menghasilkan untung ini pada periode kuartal II 2019 menelan kerugian masif sebesar USD 5,2 miliar atau lebih dari Rp 71 triliun.
(ke halaman selanjutnya)
Uber Kembali PHK Ratusan Karyawan
Foto: Jack Taylor/Getty Images
|
Adapun bisnis inti perusahaan, yakni transportasi online, hanya tumbuh 2% menjadi USD 2,3 miliar. Bisnis Uber Eats naik 72% menjadi USD 595 juta.
Tekanan pada perusahaan pun meningkat seiring kerugian yang terus terjadi pada Uber. Terlebih mereka saat ini adalah perusahaan publik karena sudah melakukan IPO (Initial Public Offering).
Baca juga: Uber Pecat 100 Operator Mobil Otonom |
"Uber telah ada sekitar satu dekade dan telah membakar beberapa miliar dolar uang investor untuk sampai pada kondisinya saat ini dan belum ada model bisnis yang terlihat berfungsi," tulis website Wolfstreet.
Kabarnya untuk menekan pengeluaran, pionir taksi online itu juga berhenti merekrut karyawan baru. Belum lama ini, Uber telah membatalkan interview beberapa posisi dan calon karyawan diberitahu bahwa ada kebijakan untuk menghentikan perekrutan. Uber tak merespons mengenai informasi dari beberapa sumber tersebut.