Rugi Puluhan Triliun, Uber Setop Rekrut Karyawan

Jakarta - Menelan kerugian USD 5,2 miliar atau di kisaran Rp 72 triliun dalam laporan keuangan terbarunya memang bukan hal bagus buat Uber. Kabarnya untuk menekan pengeluaran, pionir taksi online itu berhenti merekrut karyawan baru.

Dikutip detikINET dari Yahoo Finance, Uber telah membatalkan interview beberapa posisi dan calon karyawan diberitahu bahwa ada kebijakan untuk menghentikan perekrutan. Uber tak merespons mengenai informasi dari beberapa sumber tersebut.

Dalam email yang dikirim pada mereka yang akan interview, Uber menyebutkan bahwa telah dilakukan beberapa perubahan dan kesempatan kerja untuk saat ini ditunda.

Baca juga: Terus Bakar Uang, Uber Buntung Rp 71 Triliun

Bulan Juli silam, Uber juga memangkas ratusan karyawannya di bidang marketing. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) itu dilakukan secara global.

"Banyak dari tim kita terlampau besar, yang menciptakan overlappping, keputusan tidak jelas dan bisa berujung pada hasil medioker," cetus CEO Uber, Dara Khosrowshahi kala itu.

Dalam laporan keuangan terkininya, Uber menelan kerugian masif sebesar USD 5,2 miliar atau lebih dari Rp 71 triliun. Harga sahamnya pun jadi turun.

Bakar uang demi mendapatkan sebanyak mungkin pengguna mungkin jadi sebabnya. "Kerugian melebar dan kompetisi sangat panas," sebut Haris Anwar, analis di Investing.com.

"Apa yang mengusik kepercayaan investor dan turunnya harga saham setelah laporan ini adalah absennya langkah yang jelas untuk menumbuhkan pendapatan dan memangkas ongkos," tambah dia.

Baca juga: Juragan Teknologi Gelar Pertemuan Rahasia, Busana 'Seadanya'

(fyk/asj)