Siap-siap, Harga iPhone Lama Bakal Turun Sampai 30 Persen

Jakarta - Apple telah menetapkan 10 September mendatang sebagai tanggal kelahiran iPhone terbarunya. Dampaknya, event tersebut diprediksi mempengaruhi harga jual iPhone lama yang turun sampai 30%.

Decluttr, sebuah platform jual-beli gadget bekas, melakukan riset mengenai pasar smartphone khususnya mengenai nilai produk tersebut dari waktu ke waktu setelah dirilis.

Baca juga: MAP Jadi Distributor Apple di Indonesia

Hasilnya memperlihatkan bahwa nilai iPhone akan turun 40% setelah satu bulan dirilis. Setelah 30 hari pertama, ponsel ini cenderung kehilangan 1% dari nilai setiap bulannya. Contohnya iPhone XS, yang value perangkat tersebut menyusut 49% dalam 11 bulan dengan harga jual USD 512.

Dengan Apple berencana memperkenalkan jajaran iPhone pada 10 September nanti, Decluttr pun mengungkapkan rata-rata nilai iPhone bakal merosot 30% begitu model baru diumumkan ke publik.

Foto: Decluttr

"Apa pun ponsel yang kalian miliki, riset kami memperlihatkan sangat jelas bahwa kalian harus menjual secepat mungkin untuk mendapatkan harga terbaik. Setiap bulan Anda bertahan, berarti lebih banyak nilai yang hilang," kata Decluttr seperti dikutip dari Phone Arena, Jumat (6/9/2019).

Kendati begitu, rasa khawatir terhadap nilai produk ponsel ini juga harusnya diantisipasi oleh para pemilik perangkat berbasis Android. Sebab, Decluttr menyebutkan nilai ponsel tersebut lebih terdepresiasi lebih cepat daripada perangkat iOS.

Foto: Decluttr

Sebagai perbandingannya, Decluttr memperlihatkan statistik nilai ponsel Samsung, di mana Galaxy S10 dan Galaxy S10+ masing-masing nilainya terjun bebas sebesar 57% dan 52% setelah enam bulan produk tersebut dipasarkan.

Baca juga: Galaxy Fold Rilis pada 6 September, Bagaimana di Indonesia?

Nilai Pixel 3 XL juga mengalami penurunan hingga 58% usai dirilis pada Oktober tahun lalu. Ketika itu harga ponsel andalan Google hampir USD 900, sedangkan sekarang berada di kisaran USD 300. Sayangnya, Decluttr tidak memaparkan faktor-faktor apa saja yang membuat sebuah produk ponsel ini nilainya bisa merosot.






(agt/krs)