Bahkan, saat bertemu dengan pengamen jalanan pun kini tak perlu lagi memberi uang receh. Jika biasanya seseorang beralasan tak punya uang receh untuk memberi apresiasi kepada pengamen jalanan, di era cashless ini semuanya bisa dibayar secara non-tunai, salah satunya lewat GoPay.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi tinggal scan barcode. Waktu itu gue lagi lari pagi di car free day kan, pengen kasih apresiasi tapi gue lagi nggak bisa" ujar Aldi dalam akun YouTube Arief Muhammad seperti yang detikInet lihat, Rabu (14/8/2019).
Menurut Aldi, banyak pengamen jalanan di luar sana yang memiliki bakat terpendam. Jika ada upaya untuk mengangkat menjadi menjadi lebih baik, bisa saja pengamen tersebut berkembang seperti penyanyi yang sudah tenar.
"Apalagi pengamen ini kan banyak yang bagus nih, cuman kalau mereka mau naik jadi kayak Glenn Fredly atau Slank kan pasti butuh bimbingan ya. Nah itu gue kerja sama kayak Institut Musik Jalanan gitu," ujarnya.
Dengan begitu, masyarakat dapat lebih mudah mengapresiasi karya pengamen jalanan dengan metode pembayaran non-tunai. Selain itu, musisi jalanan dapat mengakses pendataan transaksi harian dengan lebih mudah. Tidak ketinggalan, musisi jalanan juga dapat melakukan perencanaan untuk mengatur pengeluaran harian, termasuk juga pemasukan dan penarikan tunai.
"Jadi buat kemudahan lah, pasti sekarang kan orang-orang sudah punya smartphone dan juga buat hasilnya jadi lebih transparan. Buat pengamen juga bisa lihat pendapatannya. Jadi yang tadinya mereka mau dapat pinjaman tapi aksesnya susah, tapi kalau sudah kelihatan misalnya pengamennya banyak dikasih apresiasi, pengamennya bisa naik venue ke yang lebih bagus, kayak kafe," ujar Aldi.
"Jadi ibaratnya buat naik level lah. Dikasih akses supaya jadi lebih baik lagi, jadi ada tangganya. Dengan adanya digitalisasi ini dengan GoPay, lo ngasih mereka tangga biar ibarat tabir yang menutupi mereka yang berbakat itu kebuka, jadi naik level," imbuhnya.
(ega/krs)