Kini, Bumi akan kembali kedatangan fenomena unik lainnya dari siklus Bulan yang bernama Black Moon. Ini merupakan kemunculan pertama kalinya sejak 2016 lalu.
Baca juga: Ilmuwan Temukan Planet dengan 3 Matahari |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih menarik lagi, fenomena ini juga berbarengan dengan Super Moon, yakni ketika Bulan tengah berada di titik terdekatnya terhadap Bumi. Kalau mau peristiwa ini terdengar lebih keren, mungkin kita bisa menyebutnya sebagai Super Black Moon.
Lantas, apa sebenarnya Black Moon itu? Dalam satu bulan di kalender, biasanya kita hanya akan melihat masing-masing satu Bulan Purnama dan Bulan Baru.
Nah, Black Moon adalah Bulan Baru kedua yang ada dalam satu bulan di kalender. Untuk mengingatkan, Bulan Purnama kedua yang ada dalam satu bulan kalender adalah Blue Moon.
Black Moon, dan juga Blue Moon, terjadi karena ada perbedaan rentang waktu antara siklus Bulan dengan bulan di kalender. Siklus Bulan biasanya memakan waktu sekitar 28 hari. Sedangkan satu bulan di kalender ada yang 28 hari, 29 hari, 30 hari, dan 31 hari. Jadi, sekitar 32 bulan sekali, Bumi akan kedapatan fenomena Black Moon atau Blue Moon.
Di samping itu, fenomena Black Moon juga bisa merujuk pada bulan di dalam kalender yang tidak memiliki Bulan Baru sama sekali. Peristiwa ini hanya bisa terjadi pada Februari karena jumlah harinya paling sedikit. Versi Black Moon yang ini lebih jarang lagi terjadi. Ia muncul sekitar sekali dalam satu dekade.
Lalu, bagaimana sebenarnya wujud dari Black Moon? Sebagaimana dengan Blue Moon yang tak ubahnya Bulan Purnama biasa, Black Moon juga hanya sekadar Bulan Baru semata.
Hal ini lantaran bentuk Bulan Baru yang memang sangat tipis jika dilihat dari Bumi. Berbarengannya fenomena Super Moon dengan Black Moon ini pun juga tidak membuat kita bakal merasakan bentuk besar Bulan nantinya.
![]() |
Meski demikian, dengan minimnya cahaya dari Bulan, langit akan tampak gelap dan bisa memberikan tempat lebih bagi bintang-bintang. Lebih lagi, Galaksi Bima Sakti memang paling bagus dilihat dari Juni hingga September mendatang.
Jika dirinci, dari Juni hingga awal Agustus, waktu yang paling baik untuk mengamati Galaksi Bima Sakti adalah sekitar tengah malam. Sedangkan dari pertengahan Agustus hingga September, waktu terbaik jika kamu mau menikmati galaksi tersebut adalah setelah Matahari terbenam dan langit sudah gelap.
(mon/krs)