Di era digital saat ini, para pembuat konten dapat mendulang banyak uang dari hasil karya yang mereka unggah di YouTube. Namun, Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu mengatakan, jangan sampai mereka kebablasan dengan menghadirkan konten melanggar aturan yang berlaku di Indonesia.
"Kita harapkan mereka (YouTuber) jangan mengejar clickbait, hanya berdasarkan konten-konten yang sensasional, konten-konten yang memperagakan atau memperlihatkan (hal semacam itu)," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kimi Hime Minta Tolong Presiden Jokowi |
Secara khusus, Ferdinandus juga menyoroti Kimi Hime dalam konten-konten videonya baik lewat aksi dan gerakan, "Terus judul, thumbnail, postingan mengarahkan, melanggar muatan kesusilaan," ucap Ferdinandus.
Dituturkannya, Kimi harus menerapkan self blocking atau bisa memilah konten-konten yang dinilainya pantas untuk dikonsumsi oleh publik dan tidak melanggar norma kesusilaan seperti tiga konten yang sudah diblokir oleh Kominfo kemarin.
Imbauan Kominfo, self blocking ini juga dilakukan oleh para YouTuber lainnya. Jika tidak mau, bisa Kominfo yang bertindak.
Baca juga: Dear Kimi Hime, Ditunggu Kominfo Nih... |
"Jadi, kami berharap konten kreator di Indonesia melakukan upaya self blocking atau pemblokiran dari diri sendiri, sehingga tidak dilakukan oleh kami. Mau self blocking atau kami blokir ibaratnya, pilih mana?," cetus Ferdinandus.
"Tidak berlaku untuk Kimi Hime, ini anjuran kepada seluruh konten kreator di Indonesia. Silahkan berkreasi sekreatif mungkin, membuat konten yang buat orang suka, tapi perhatikan regulasi yang ada. Jangan hanya mengejar clickbait, subscriber, kemudian membuat konten-konten yang kemudian tidak memperhatikan konteks regulasi kita," pungkasnya.
(agt/fyk)