"Saya kecewa dengan kemajuan dalam 50 tahun terakhir," kata Buzz saat menghadiri event peringatan 50 tahun pendaratan di Bulan yang diadakan presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di Gedung Putih.
"Kita dulu punya roket, Saturn V. Kita punya roket nomor satu dan pesawat angkasa dan mereka (saat ini-red) tidak bisa masuk ke orbit Bulan. Itu adalah kekecewaan besar bagi saya," kata Buzz yang sekarang berusia 89 tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saturn V adalah roket terkuat sepanjang sejarah yang berhasil mengantarkan Apollo 11 ke Bulan. Apollo 11 diawaki oleh Buzz Aldrin, Neil Armstrong dan Michael Collins. Armstrong diikuti oleh Aldrin menginjak permukaan Bulan tepat pada 20 Juli 1969.
Administrator NASA, Jim Bridenstine yang juga hadir di event itu mengatakan pihaknya sedang memperbaiki apa yang menjadi kritik Aldrin. NASA memang diberi deadline untuk kembali mendarat di Bulan pada tahun 2024.
Presiden Trump sendiri dalam even itu mengatakan pendaratan di Bulan adalah salah satu prestasi terbesar dan Amerika nantinya juga akan menyambangi Mars. Jim lantas menjelaskan bahwa NASA harus pergi ke Bulan dulu sebagai semacam perantara sebelum dapat mengunjungi Mars.
Trump memang getol menggalakkan kembali program antariksa NASA. "Kami akan kembali ke Bulan segera dan suatu hari yang juga segera, kami akan menanamkan bendera Amerika di Mars," tandas Trump belum lama ini.
(fyk/krs)