"Terus terang (evolusi internet) ini mengerikan," ujarnya seperti dikutip detikINET dari CNBC, Minggu (7/7/2019).
Keluhan utama Sanger adalah pada platform media sosial (medsos) besar, terutama Facebook dan Twitter. Perusahaan-perusahaan ini, menurutnya, mengeksploitasi data pribadi pengguna untuk menghasilkan keuntungan, dengan mengorbankan 'pelanggaran besar-besaran' terhadap privasi dan keamanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: China Blokir Total Wikipedia |
"Mereka bisa membentuk pengalaman kalian, mereka bisa mengontrol apa yang kalian lihat. Ketika melihatnya, kalian pada dasarnya menjadi roda penggerak di mesin mereka," kritiknya tajam.
Baru-baru ini, Sanger juga melancarkan 'serangan' terhadap medsos sehingga menarik perhatian para pengamat di ranah ini.
![]() |
Dalam opini berjudul 'Declaration of Digital Independence' yang dipublikasikan di blog pribadinya, Sanger mengatakan 'kerajaan digital' yang luas perlu digantikan oleh jaringan individu independen yang terdesentralisasi.
Deklarasi yang kemudian dijadikan petisi ini kemudian meraup lebih dari 2.400 tanda tangan sebagai penanda dukungan. Namun belum diketahui apa yang selanjutnya akan dilakukan Sanger dengan petisi ini.
Pria yang saat ini menjabat sebagai CIO jaringan ensiklopedia blockchain Everipedia ini bukan dedengkot internet pertama yang menyerang dominasi raksasa teknologi saat ini.
Sebelumnya, ada pendiri World Wide Web Tim Berners-Lee yang merilis opini 'Contract for the Web'. Isinya adalah argumen yang berupaya menguatkan bahwa perusahaan-perusahaan teknologi yang dikritik ini wajib mengambil langkah lebih jauh untuk melindungi privasi dan data personal konsumen.
(rns/fyk)