Data ini dikeluarkan oleh peneliti di University of Cambridge, yang menggunakan sebuah alat bernama Cambridge Bitcoin Electricity Consumtion Index (CBECI), yang bisa memperkirakan berapa banyak energi listrik yang dibutuhkan untuk menyalakan jaringan bitcoin secara real time.
Menurut CBECI, jejaring bitcoin secara global mengkonsumsi listrik lebih dari 7 gigwatt. Jika dihitung, angka ini setara dengan 64 TWh (terawatt per jam), atau lebih besar dari konsumsi listrik di Swiss selama setahun, yang hanya mencapai 58 TWh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ribuan PC Disita di Iran Gara-gara Bitcoin |
Konsumsi ini terlihat besar? Tunggu dulu. Jika dibandingkan dengan konsumsi perangkat elektronik yang tak aktif tapi terus menyala di AS, konsumsi listrik bitcoin ini hanya seperempatnya.
"Narasi yang kami ingin buat adalah alat ini dibuat sebagai perbandingan. Pengunjung situs ini bisa memutuskan sendiri apakah (konsumsi) ini besar atau kecil," ujar Michel Rauchs, salah satu pembuat CBECI, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Jumat (5/7/2019).
Namun perlu diingat, angka yang dikeluarkan oleh CBECI ini pun tak bisa dibilang akurat, mengingat rentangnya yang juga tinggi, dari 22 TWh sampai 150 TWh.
Bahkan, Cambridge Centre for Alternative Finance, yang mengawasi kerja CBECI ini pun menyebut kalau perkiraan CBECI ini seringkali menghasilkan angka yang sangat berbeda dari satu model dengan model lainnya.
Namun sebagai perbandingan, ada juga angka perkiraan konsumsi listrik oleh bitcoin yang dirilis oleh Digiconomist, yang memperkirakan konsumsi listirknya mencapai 70 TWh, atau 6 TWh lebih besar dari CBECI.
(asj/krs)