Adobe menyebutkan, sebagai bagian dari risetnya, mereka bekerja sama dengan para peneliti di UC Berkeley mengembangkan kecerdasan buatan (artificial inteligent/AI) yang dilatih untuk mengenali manipulasi wajah dalam sebuah foto yang diedit menggunakan Photoshop.
"Dengan melatih Convolutional Neural Network (CNN), sebuah bentuk deep learning, proyek riset ini mampu mengenali wajah editan. Para peneliti membuat pelatihan ekstensif yang melibatkan ribuan foto yang diambil secara acak dari internet," kata peneliti Adobe Richard Zhang, dikutip dari Ubergizmo, Minggu (16/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita hidup di dunia di mana kita semakin sulit mempercayai informasi digital yang kita konsumsi. Dan saya mengeksplorasi lebih jauh area riset ini," sambungnya.
Dalam blog resminya, Adobe menyebutkan bahwa mereka bangga melihat dampak Photoshop dan software kreatif lain yang diciptakannya.
Namun di sisi lain, softwarenya tersebut disalahgunakan sebagian orang sebagai alat untuk menciptakan informasi yang salah, yang merupakan hasil editan.
"Kami menyadari implikasi etik dari teknologi kami. Konten palsu menjadi isu serius. Adobe berkomitmen menemukan cara paling berguna dan bertanggung jawab dalam menghadirkan teknologi ke dalam kehidupan sehari-hari," kata Adobe.
Baca juga: Twitter Caplok Startup Pendeteksi Hoax |
Itulah sebabnya, Adobe berkomitmen akan terus mengeksplorasi teknologi baru seperti AI untuk meningkatkan kepercayaan dan legalitas dalam media digital. (rns/rns)