Nadiem Makarim Sumbang Penghargaan Rp 430 Juta ke Driver Go-Jek

Jakarta - Pada hari Rabu (29/5/2019) ini founder sekaligus CEO Go-Jek, Nadiem Makarim, menerima Nikkei Asia Prize kategori Inovasi Ekonomi dan Bisnis di Tokyo, Jepang. Ia menjadi sosok termuda di bidang teknologi selaku perengkuh penghargaan yang telah diberikan sejak 1996 lalu itu.

Nadiem menjadi orang Indonesia keempat yang mendapatkan penghargaan ini. Sebelumnya, ada Prof. Dr. Widjojo Nitisastro (1996), Christine Hakim (2002), serta Ki Manteb Soedarsono (2010) yang merengkuh pencapaian serupa.

Baca juga: Go-Jek si 'Ojek Online' yang Awalnya Populer untuk Kirim Barang

"Merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk menerima penghargaan dari Nikkei, salah satu institusi paling berpengaruh di Jepang, yang telah diakui oleh banyak pemimpin dari Asia," katanya dalam keterangan resmi yang diterima detikINET, Rabu (29/5/2019).

Menariknya, Nadiem akan menyumbangkan seluruh uang hadiah yang diterimanya dari penghargaan tersebut untuk membantu biaya pendidikan anak dari para mitra driver Go-Jek. Nikkei Asia Prize sendiri memberikan uang sebesar USD 30 ribu, atau sekitar Rp 430 juta, kepada para penerimanya.

Lebih lanjut, Go-Jek turut menggandakan nilai donasi tersebut. Secara keseluruhan, ada sekitar Rp 860 juta yang akan disalurkan untuk membantu biaya pendidikan anak para mitra pengemudi.

Sukses Nadiem tentu tak lepas dari progres yang ditunjukkan Go-Jek dalam beberapa waktu belakangan. Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) melaporkan bahwa pada 2018 lalu, kontribusi Go-Jek terhadap perekonomian Indonesia mencapai Rp 44,2 triliun.

Baca juga: Motor Raib Saat Antar Go-Food, Ojol Ini Dapat Motor Baru dari Go-Jek

Laporan yang sama juga menunjukkan adanya peningkatan penghasilan rata-rata para mitra pengemudi hingga berada di atas Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK). Peningkatannya mencapai 45% untuk mitra pengemudi kendaraan roda dua dan 42% bagi mitra pengemudi kendaraa roda empat.

Sejauh ini, Go-Jek sudah melakukan ekspansi ke Vietnam, Singapura, dan Thailand. Negara lain seperti Filipina dan Malaysia dilaporkan menjadi tujuan ekspansi berikutnya dari startup yang berkantor di kawasan Blok M ini.


(mon/krs)