Lenovo Pede Takkan seperti Huawei yang Kena Gencet AS
Hide Ads

Lenovo Pede Takkan seperti Huawei yang Kena Gencet AS

Virgina Maulita Putri - detikInet
Senin, 27 Mei 2019 02:59 WIB
Logo Lenovo. Foto: Imron Rosyadi/detikinet
Jakarta - Sejumlah kebijakan baru yang diterapkan pemerintah Amerika Serikat (AS) menyulitkan Huawei untuk berbisnis di Negeri Paman Sam. Meski begitu, bukan tidak mungkin kekhawatiran AS terhadap perusahaan China akan merembet ke perusahaan lainnya, seperti Lenovo.

Ketika ditanya mengenai potensi Lenovo mendapat perlakuan yang sama dari pemerintah AS seperti yang diterima oleh Huawei, Chairman dan CEO Lenovo Yang Yuanqing mengatakan pihaknya tidak memiliki alasan untuk khawatir.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami selalu menjadi pemain yang terpercaya di seluruh dunia.Kami tidak pernah mendapat masalah dengan keamanan dan kami selalu mematuhi hukum dan regulasi di tempat kami melakukan bisnis," kata Yang seperti dikutip detikINET dari ZDNet.

"Kami adalah perusahaan yang sangat transparan dengan standar kepemimpinan yang tinggi. Saya rasa kita tidak memiliki alasan untuk menjadi target (Amerika Serikat)," sambungnya.




Saking optimistisnya, Yang juga mengatakan pihaknya tidak berniat untuk mengembangkan prosesor dan sistem operasi sendiri untuk produk-produk mereka. Yang yakin bahwa Lenovo masih bisa memiliki akses terhadap komponen yang dibutuhkan dari mitra dan pemasok mereka.

Video: Bos Huawei Tak Setuju Jika China ''Balas Dendam'' Boikot Apple

[Gambas:Video 20detik]



Seperti diketahui, salah satu dampak dari dibatasinya bisnis Huawei di AS mereka terpaksa membatasi bisnis mereka dengan mitra-mitra penting yang menyediakan sistem operasi dan komponen seperti Google, Qualcomm, Intel, dan ARM.




"Kami masih percaya globalisasi adalah tren, jadi kami tidak perlu melakukan semuanya sendirian," ujar Yang.

"Kami tidak memiliki rencana untuk membuat chip atau sistem operasi: kami menyediakan produk terbaik untuk pengguna kami menggunakan teknologi terbaru, bermitra dengan mitra terpercaya. Itu strategi kami," pungkasnya.


(vim/mon)