Ketika ditanya mengenai potensi Lenovo mendapat perlakuan yang sama dari pemerintah AS seperti yang diterima oleh Huawei, Chairman dan CEO Lenovo Yang Yuanqing mengatakan pihaknya tidak memiliki alasan untuk khawatir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami adalah perusahaan yang sangat transparan dengan standar kepemimpinan yang tinggi. Saya rasa kita tidak memiliki alasan untuk menjadi target (Amerika Serikat)," sambungnya.
Saking optimistisnya, Yang juga mengatakan pihaknya tidak berniat untuk mengembangkan prosesor dan sistem operasi sendiri untuk produk-produk mereka. Yang yakin bahwa Lenovo masih bisa memiliki akses terhadap komponen yang dibutuhkan dari mitra dan pemasok mereka.
Video: Bos Huawei Tak Setuju Jika China ''Balas Dendam'' Boikot Apple
Seperti diketahui, salah satu dampak dari dibatasinya bisnis Huawei di AS mereka terpaksa membatasi bisnis mereka dengan mitra-mitra penting yang menyediakan sistem operasi dan komponen seperti Google, Qualcomm, Intel, dan ARM.
"Kami masih percaya globalisasi adalah tren, jadi kami tidak perlu melakukan semuanya sendirian," ujar Yang.
"Kami tidak memiliki rencana untuk membuat chip atau sistem operasi: kami menyediakan produk terbaik untuk pengguna kami menggunakan teknologi terbaru, bermitra dengan mitra terpercaya. Itu strategi kami," pungkasnya.
(vim/mon)