Selain Google, ada kemungkinan Microsoft juga akan mematuhi aturan dari pemerintah Amerika Serikat, sebagaimana detikINET kutip dari The Verge, Senin (20/5/2019). Walau demikian, belum ada keterangan resmi yang dilontarkan oleh perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates dan Paul Allen itu.
Microsoft sendiri sudah menjalin kerja sama dengan pemerintah negara asalnya dalam berbagai hal. Salah satunya adalah penerapan sistem cloud mereka, Azure, ke sejumlah instansi pemerintahan di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini Huawei masih mempercayai Intel sebagai pemasok prosesor untuk laptopnya. Nahasnya, perusahaan tersebut, bersama Qualcomm dan Broadcom, mengikuti jejak Google dengan membekukan kesepakatan pasokan chip miliknya ke Huawei.
Jika mencari opsi pengganti, sejatinya MediaTek punya prosesor untuk laptop. Sayangnya, ia hanya memproduksi prosesor kelas bawah, yang tentunya tidak mungkin disematkan Huawei pada laptop high-end miliknya seperti MateBook X Pro (2019).
Video: Masuk Daftar Hitam Trump, Google Akan Batasi Bisnis dengan Huawei
Menarik untuk ditunggu apa yang akan dilakukan oleh Huawei. Bisa jadi, mereka akan mendorong anak perusahaanya, HiSilicon, untuk memproduksi prosesor untuk laptop, sebagaimana mereka mampu membuat Kirin yang dapat menandingi Snapdragon.
(mon/krs)