Tiga orang yang mendapat untung paling besar adalah orang-orang yang sudah berperan besar di masa awal Uber. Mereka adalah duet Travis Kalanick dan Garrett Camp selaku para pendiri serta Ryan Graves, CEO pertama dari perusahaan tersebut.
Untuk Kalanick, 8,6% kepemilikan sahamnya di Uber kini bernilai sekitar USD 5,3 miliar setelah perusahaan tersebut melantai di bursa. Angka tersebut setara dengan Rp 76 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping ketiga nama itu, ada juga nama-nama kondang yang memiliki porsi saham yang lebih kecil, namun tetap mendapat keuntungan dari melantainya Uber di bursa. Beberapa di antaranya adalah Dara Khosrowshahi dan Jeff Bezos.
Dara merupakan CEO Uber. Sejumlah kecil sahamnya di Uber kini dilaporkan bernilai USD 8,8 juta, atau sekitar Rp 126 miliar.
Sedangkan bagi Bezos, sahamnya di Uber diperkirakan berharga USD 400 juta (Rp 5,7 triliun). Angka tersebut merupakan pertumbuhan yang signifikan dari nilai sahamnya sebelum IPO yang berada di kisaran USD 3 juta (Rp 43 miliar).
Satu yang patut diketahui, catatan tersebut merujuk ketika saham Uber masih berada di angka USD 45 sebagai harga saham IPO mereka. Angkanya diketahui turun menjadi USD 42 ketika sahamnya mulai diperdagangkan.
Bahkan, kini harganya makin merosot ke level USD 41,5. Ini membuat kapitalisasi pasarnya ikut anjlok menjadi USD 69,7 miliar, lebih kecil dari valuasi mereka sebelum IPO yang sempat menyentuh USD 76 miliar.
(mon/fyk)