Hughes menuliskan kritikan panjangnya tersebut dalam sebuah kolom opini di media New York Times. Ada beberapa hal yang jadi sorotan pria 35 tahun tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka ia mengusulkan agar Facebook dipecah saja; dengan kata lain memisahkannya dari WhatsApp dan Instagram. Sekadar informasi, Facebook membeli WhatsApp pada 2014, sedangkan Instagram diakuisisi dua tahun sebelumnya.
"Mark adalah orang yang baik. Tapi aku marah bahwa fokus dia soal pertumbuhan membuatnya mengorbankan keamanan dan peradaban demi klik," katanya.
"Pengaruh Mark luar biasa, jauh dibandingkan siapapun di sektor swasta ataupun pemerintahan. Dia mengendalikan 3 platform komunikasi inti, Facebook, Instagram, dan WhatsApp, yang digunakan miliaran orang tiap hari. Kekuatan Mark tidak terkira dan tidaklah Amerika. Inilah waktunya untuk memecah Facebook," tulis Hughes.
Halaman berikutnya: Ambisi Zuckberg
Ambisi Zuckberg
Foto: Justin Sullivan/Getty Images
|
Hughes, yang ikut mendirikan Facebook bersama para rekan sekamarnya di Harvard seperti Zuckerberg, Dustin Moskovitz, Eduardo Saverin, dan Andrew McCollum juga sedikit mengenang masa lalu dalam kritiknya. Ia menyebut Zuck terobsesi dengan dominasi.
"Dari hari-hari awal kami, Mark menggunakan kata dominasi untuk mendeskripsikan ambisi kami dengan tidak ada tanda ironi atau kerendahan hati," kata Hughes.
Sejak awal, Zuckerberg ternyata yakin Facebook yang dilahirkan tahun 2004 bukan cuma akan menuju puncak melainkan juga punya potensi untuk mengakomodir ambisinya meraih dominasi. Karena ambisi pula, Zuck tidak mau Facebook dicaplok Yahoo pada tahun 2006 dengan tawaran USD 1 miliar, jumlah besar kala itu. Padahal Hughes dan dewan direksi sepakat menerimanya.
Ambisi dan kecerdasan sudah mengantar Zuckerberg jadi nama berpengaruh di dunia teknologi berkat keberhasilan Facebook. Tapi menurut Hughes, Facebook menjadi terlalu besar dan membatasi pilihan konsumen soal media sosial.
Dalam pandangan Hughes, Facebook perlu diregulasi. Facebook terlampau besar dengan mengontrol sekitar 80% pendapatan bisnis jejaring sosial dunia. Monopoli itu harus dikendalikan, misalnya dengan memisahkan Facebook dengan WhatsApp dan Instagram.
Halaman berikutnya: Respons terhadap Kolom Hughes
Respons terhadap Kolom Hughes
Foto: Reuters
|
"Facebook memahami bahwa sukses mendatangkan tanggung jawab. Tapi kamu tidak dapat memaksakan tanggung jawab dengan usulan untuk memecah perusahaan Amerika Serikat yang sukses," katanya.
Julie Bort, kolumnis teknologi Business Insider, juga ikut merespons tulisan Hughes. Ia mengawali dengan kalimat bersepakat mengenai besarnya kekuasaan yang dimiliki Facebook, dan Zuckerberg, saat ini.
"Hughes mengatakan bahwa power Facebook begitu besar sehingga harus dihentikan. Dia benar," tulis Julie Bort di awal.
Akan tetapi, ia kurang sependapat dengan usulan Hughes agar regulator memaksa Facebook untuk memecah Instagram dan WhatsApp menjadi bisnis terpisah. Hal ini, menurutnya, malah berpotensi bikin ketiga entitas berbeda itu jadi sulit dikendalikan.
"Memecah Facebook malah akan menciptakan tiga entitas publik lebih kecil yang semuanya mendapat tekanan untuk tumbuh. 'Bayi Facebook' itu akan dibesarkan dengan cara yang sama, tumbuh dengan segala cara," katanya.
"Zuckerberg tetap bisa jadi pemegang saham besar di belakang mereka semua. Dengan entitas lebih kecil tanpa level perhatian yang sama seperti ke raksasa Facebook, praktik yang dilakukan 'Bayi Facebook' itu mungkin tak terpantau radar," tuturnya.