Kebolehan Google Assistant itu dipamerkan pada Google I/O 2019, Mountain View, California, Amerika Serikat. CEO Google Sundar Pichai menjelaskan, Google Assistant mengandalkan algoritma kompleks yang mencakup beberapa model machine learning.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sundar Pichai mengibaratkannya dengan, "Bayangkan kira-kira seperti keberadaan data center Google sepenuhnya ada di dalam kantong." Ia menambahkan bahwa Google Assistant kini, "sedemikian cepat sehingga tindakan memencet ponsel jadi terasa lambat."
Ditambahkan Google Assistant VP of engineering Scott Huffman, Gooogle Assistant sekarang mampu memberi respons ke pengguna secara 10 kali lebih cepat dari sebelumnya. Ia juga menyebutnya sebagai "next-generation assistant".
Dalam sebuah demo yang ditunjukkan Google di Shoreline Amphitheatre, Google Assistant pun terlihat dapat menerima permintaan secara berturut-turut dan ia akan langsung memberikan hasil dari permintaan penggunanya.
Baca juga: Mengulas Fitur-fitur Terbaru di Android Q |
Semua perintah itu juga dapat dilakukan lintas aplikasi, termasuk untuk menulis pada layanan email atau memesan transportasi online, tanpa khawatir terganggu "lemotnya" Google Assistant dalam menjalankan tugasnya.
Adanya fitur Continued Conversation juga membuat pengguna tak perlu berulangkali mengucapkan "hey google" untuk memanggil Google Assistant. Tapi hal ini baru akan tersedia di smartphone jenis Pixel terbaru yang akan diluncurkan pada akhir tahun.
(krs/krs)