Kini, mereka membagikan informasi terbaru mengenai kegiatan yang bertujuan untuk mengambil sampel asteroid tersebut. Hal ini diketahui dari akun Twitter milik Hayabusa 2.
Yang pertama adalah momen saat peledak tembaga seberat 2 kilogram dijatuhkan ke permukaan Ryugu. Sedangkan yang kedua adalah kawah bekas ledakan yang dihasilkan oleh bom tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
This video shows the descent of the SCI (Small Carry-on Impactor) made from images captured at 2 second intervals just after separation from Hayabusa2 by the onboard TIR (Thermal Infrared Camera). In the background, you can see the surface of Ryugu 500m away. pic.twitter.com/O5niPDb2XI
β HAYABUSA2@JAXA (@haya2e_jaxa) April 21, 2019
[CRA2] Crater formation where the Small Carry-on Impactor collided with Ryugu has been confirmed! These images compare the surface before and after the SCI collision. pic.twitter.com/BZPYlHhSjs
β HAYABUSA2@JAXA (@haya2e_jaxa) April 25, 2019
Belum diketahui seberapa luas dan dalam kawah yang dihasilkan. Meski demikian, akun Twitter tersebut mengatakan daerah selebar 20 meter telah terdampak oleh ledakan tersebut.
![]() |
Menarik untuk ditunggu saat Hayabusa 2 kembali lagi ke Ryugu untuk mengambil puing dan debu-debuan hasil ledakan dalam mengobservasi permukaan asteroid tersebut. Tak cuma itu, ia juga bakal mengkoleksi sampel dari dalam tanah yang belum terekspos oleh Matahari atau radiasi dari objek luar angkasa lainnya.
Ryugu sendiri diperkirakan mengandung bahan-bahan organik dan air dari peristiwa terbentuknya sistem Tata Surya 4,6 miliar tahun yang lalu. Jumlah yang terkandung di dalamnya pun juga sepertinya bakal besar.