Dalam laporan yang dikeluarkan oleh perusahaan cybersecurity bernama iDefense, hacker tersebut mencari akses ke hasil penelitian militer maritim yang diduga tersimpan di server universitas-universitas tersebut.
Grup hacker yang melakukan penyusupan itu mempunyai banyak sebutan, seperti Temp.Periscope, Mudcarp, dan Leviathan. Tak terlihat adanya kaitan dari grup itu ke pemerintah China, namun karena targetnya adalah data militer AS, para analis di iDefense menganggap aksi hacker itu disponsori oleh pemerintah China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Metode yang dipakai hacker untuk menyusup adalah mengirimkan email spear phishing, yang menyaru agar terlihat dikirimkan oleh partner universitas tersebut. Jika dokumen ataupun email tersebut dibuka, bisa ditebak, malware yang ada di dalamnya akan beraksi dan menyusupi jaringan milik universitas.
Universitas menjadi target para hacker karena secara garis besar lebih mudah untuk disusupi ketimbang kontraktor militer, yang keduanya sama-sama menyimpan hasil penelitian militer yang dicari, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (6/3/2019).
Beberapa universitas yang menjadi target hacker itu antara lain adalah Massachusetts Institute of Technology (MIT), University of Washington, dan sejumlah kampus di Kanada serta Asia Tenggara.
Serangan cyber ini difokuskan pada universitas yang melakukan penelitian terhadap teknologi bawah laut, atau sekadar mempunyai fakultas dengan latar belakang terkait penelitian tersebut. (asj/fyk)