Dari situ, mereka disebut mendapat suntikan modal sebesar USD 1 miliar. Kini, penyedia jasa ride hailing itu dilaporkan menyasar pendanaan sebesar USD 2 miliar lagi, atau sekitar Rp 28 triliun, sebagaimana detikiNET kutip dari e27, Sabtu (16/2/2019).
Dengan potensi USD 3 miliar yang masuk ke kocek mereka, belum ada keputusan final mengenai total target di babak pendanaan ini. Angka yang dilaporkan itu disebut merupakan target internal untuk saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekadar info, USD 3 miliar itu setara dengan uang yang dikumpulkan Grab, sesama penyedia jasa ride-hailing, sepanjang 2018. Mereka mengumumkannya pada akhir tahun lalu.
Menarik untuk ditunggu seperti apa persaingan keduanya di Asia Tenggara nanti. Saat ini, di luar Indonesia, Grab masih mendominasi, namun Go-Jek juga sudah melakukan ekspansi ke Vietnam, Thailand, Singapura, serta terus berusaha untuk ke Filipina. (mon/mon)