Ia adalah Realme. Rencana ekspansinya itu diucapkan langsung oleh Madhav Sheth selaku CEO vendor tersebut.
"Kami tengah ekspansi ke Asia Tenggara. Kami juga mempertimbangkan untuk ke Bangladesh, Nepal, dan Timur Tengah. Kami juga akan ke Eropa pada paruh kedua tahun ini," ujarnya, sebagaimana detikINET kutip dari Livemint, Jumat (15/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, Realme sudah hadir di 10 negara, yaitu India, Indonesia, Vietnam, Malaysia, Filipina, Thailand, Pakistan, Mesir, Myanmar, dan Singapura. Untuk sekarang, India masih jadi pasar utamanya, disusul Indonesia di belakang.
Walau baru mulai beroperasi pada Mei 2018, ia sudah menduduki poisisi empat di India secara market share yang dilihat sepanjang Oktober-Desember 2018. Realme hanya kalah oleh Xiaomi (27%), Samsung (22%), dan Vivo (9%).
Ada satu yang menarik dari strategi Realme. Mereka menjauhi kegiatan marketing serta iklan yang berlebihan karena mereka yakin segmennya tidak butuh itu. Mereka pun menghindari penggunaan brand ambassador.
"Brand ambassador tidak baik untuk lingkup teknologi mana pun. Ketika kamu menjual teknologi, kamu tidak bisa meyakinkan publik dengan seorang bintang. Produk tersebut yang harus melakukannya," kata Sheth.
(mon/krs)