"Nusantara Satu dulu namanya PSN VI. Nusantara Satu punya tagline 'Satukan Nusantara'," ujar Direktur Utama PSN Adi Rahman Adiwoso di Jakarta, Rabu (23/1/2019).
Selain HTS, Nusantara Satu juga dibekali teknologi generasi selanjutnya yaitu Electric Propulsion yang bikin biaya pembuatan satelit jadi lebih efektif dan efisien, karena berat satelitnya menjadi sangat ringan dan biaya investasinya terjangkau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bila tak ada aral melintang, Nusantara Satu akan diluncurkan pada 18 Februari mendatang di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. Nusantara Satu akan diangkut ke luar angkasa lewat roket buatan SpaceX dan mengisi slot orbit 146 derajat Bujur Timur.
"Slot orbit 146 derajat Bujur Timur kira-kira di atas Papua," sambungnya.
Dipaparkan, satelit HTS ini diproduksi oleh Space System Loral (SSL) yang menggunakan platform SSL-1300 140 dengan usia desain selama 15 tahun. Nusantara Satu terdiri dari 52 transponder yang di antaranya 38 transponder C/Ext-C Band dan 8 spotbeam Ku-Band dengan total kapasitas 15 Gbps.
Nusantara Satu yang punya bobot 4,7 ton ini akan dikendalikan melalui Satellite control yang berada di Jatiluhur, Purwakarta. Nantinya, pengoperasian satelit tersebut dilakukan oleh PT PSN Enam Indonesia yang merupakan anak usaha PSN. Sementara terkait asuransinya, satelit tersebut di-cover oleh PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).
Adi mengungkapkan bahwa diluncurkannya Nusantara Satu dapat mengatasi kesenjangan digital, khususnya akses internet yang belum merata di Tanah Air.
"Tujuan kita meluncurkan satelit broadband karena ada kesenjangan di dalam penyediaan fasilitas komunikasi di daerah-daerah yang masih belum memiliki telekomunikasi yang cukup," kata Adi.
"Dengan pengalaman PSN selama 28 tahun ini, kami optimistis satelit baru ini akan memberikan manfaat dan dorongan bagi percepatan pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah nusantara," pungkasnya.
Simak juga video 'Kini Perbatasan Indonesia Bisa Menikmati Internet':
(agt/krs)