Surat kepada investor ini diterbitkan hanya beberapa saat setelah Apple menghentikan perdagangan sahamnya selama 20 menit. Setelah perdagangan saham dibuka kembali, saham Apple turun hingga 7%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apple menyebut bahwa rendahnya pendapatan yang terjadi di China tidak hanya terjadi pada iPhone melainkan juga pada lini Mac dan iPad. Tapi permintaan untuk iPhone baru di negara lain sebenarnya juga tidak sebesar yang mereka perkirakan.
"Jika kalian melihat hasil kami, kekurangan kami mencapai lebih dari 100% dari iPhone dan itu terutama terjadi di China," jelas Cook dalam wawancara dengan CNBC yang dikutip detikINET, Kamis (3/1/2019).
"Jelas bahwa ekonomi mulai melambat di sana pada paruh kedua dan saya yakin tensi perdagangan antara Amerika Serikat dan China memberi tekanan tambahan pada ekonomi mereka," sambungnya.
Selain itu, dalam suratnya Cook juga menulis bahwa subsidi dari operator yang lebih sedikit, kenaikan harga iPhone berdasarkan kekuatan dolar, dan harga penggantian baterai yang lebih murah menyebabkan permintaan iPhone yang melemah di kuartal pertama.
Beberapa bulan terakhir memang muncul banyak laporan yang menyebut bahwa permintaan terhadap trio iPhone XS, XS Max, dan XR tidak sebesar perkiraan. Terlebih lagi ketika muncul rumor bahwa Apple akan memangkas produksi ketiganya.
Apple juga mengambil langkah yang tidak biasa dengan mempromosikan diskon untuk iPhone di situsnya jika pengguna ingin trade-in iPhone lama mereka. Apple juga meningkatkan nilai trade-in untuk beberapa model iPhone lama.
(vim/krs)