Tokoh Teknologi Terheboh 2018: Zuckerberg Sampai Jack Ma
Hide Ads

Tokoh Teknologi Terheboh 2018: Zuckerberg Sampai Jack Ma

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 18 Des 2018 13:01 WIB
Tokoh Teknologi Terheboh 2018: Zuckerberg Sampai Jack Ma
Foto: Getty Images
Jakarta - Tahun 2018 memasuki pekan-pekan terakhir. Di jagat teknologi tahun ini, cukup banyak sosok yang menjadi pusat perhatian karena berbagai alasan.

Ada yang karena kontroversinya, prestasinya, atau malah tersangkut kasus kriminal. Ada pula yang telah meninggal dunia, meninggalkan jasa besar bagi umat manusia.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siapa saja para tokoh teknologi yang paling menuai perhatian tahun ini? Berikuti beberapa di antaranya yang dihimpun dari berbagai sumber.


Mark Zuckerberg

Foto: Reuters
Pada Maret 2018, terungkap kasus kebocoran data pengguna Facebook yang diangkut oleh perusahaan Cambridge Analytica. Data itu terutama dimanfaatkan Cambridge Analytica untuk mempengaruhi hasil Pilpres AS tahun 2016 agar berujung ke kemenangan Donald Trump.

Terungkaplah kemudian total data 87 pengguna Facebook bocor dan user Indonesia masuk di dalamnya. Tak pelak, kasus ini membuat Mark Zuckerberg, CEO dan pendiri Facebook mendapatkan sorotan negatif.

"Kami bertanggung jawab untuk melindungi data Anda, dan jika kami tidak bisa melakukannya maka kami tidak layak melayani Anda. Saya telah berusaha memahami apa yang sebenarnya terjadi dan memastikan hal ini tidak akan terjadi lagi," tulis Zuck soal kasus tersebut.

Zuck kemudian dipanggil Kongress Amerika Serikat dan juga otoritas Uni Eropa untuk dimintai keterangan terkait skandal tersebut. Juga soal penanganan campur tangan Rusia melalui Facebook yang diduga mempengaruhi hasil Pilpres AS.

Kasus ini berdampak ke mana-mana. Moral karyawan Facebook turun dan beberapa eksekutif penting Facebook mengundurkan diri. Harga saham Facebook pun terus merosot dan berimbas pada kekayaan Zuck diperkirakan berkurang hingga USD 16 miliar atau di kisaran Rp 231 triliun.

Elon Musk

Foto: istimewa
Tahun 2018 tidak ramah bagi seorang Elon Musk. Kontroversi pertama menyeruak pada bulan Juli ketika ia menyebut Vern Unsworth, salah satu penyelam yang menyelamatkan pada anak yang terjebak di gua Thailand, sebagai pedofil.

Elon marah karena Vern mencela kapal selam buatannya yang dikatakan Vern tidak berguna untuk menyelamatkan korban. "Kami akan membuat kapal selam mini mencapai gua 5 tanpa masalah. Sorry pedo guy, soalnya kamu sungguh memintanya," ketus Musk.

Perkataan itu membuat Musk dikecam habis karena ia sama sekali tak menunjukkan buktinya. Bahkan Vern kemudian mengajukan gugatan hukum karena merasa nama baiknya dicemarkan.

Kasus lainnya, Elon menulis tweet bahwa Tesla akan menjadi perusahaan privat. Tweet itu dinilai sembarangan karena memberi informasi salah dan menyesatkan investor. Musk pun didenda USD 20 juta (Rp 298 miliar) dan dalam 45 hari harus mundur sebagai chairman Tesla selama 3 tahun.

Tak cukup sampai di situ, Elon kedapatan mengisap ganja dalam sebuah siaran langsung televisi. NASA pun sampai melakukan investigasi untuk memastikan Elon tidak akan melakukannya lagi.

Richard Liu

Foto: Hennepin County Sheriff's Office via BBC
Richard Liu, pendiri dan CEO JD.com, dikenal sebagai pria yang tenang dan mementingkan keluarga. Tapi tahun ini, dia tersandung kasus pemerkosaan yang membuatnya sempat ditahan di Amerika Serikat.

Liu diduga memerkosa seorang mahasiswi dari University of Minnesota. Korban menjadi relawan dalam sebuah acara di University of Minnesota, yang dihadiri oleh sejumlah eksekutif asal China yang turut dihadiri Liu.

Si korban mengaku sudah meminta untuk pulang pada akhir acara makan, namun ia malah dipaksa masuk ke dalam mobil SUV pribadi Liu, yang kemudian membawa mereka berdua ke apartemen korban yang berlokasi dekat kampusnya. Di apartemen itulah, menurut si korban, Liu memperkosanya.

Liu ditangkap keesokan harinya, namun kemudian ia diizinkan meninggalkan Amerika Serikat dan kembali ke China sembari pihak kepolisian menyelidiki kejadian tersebut. Jaksa penuntut di Hennepin County, Minnesota sudah menerima hasil investigasi dari kepolisian akhir September lalu. Namun hingga kini mereka masih mempertimbangkan apakah akan menuntut Liu atau tidak.

Menanggapi laporan ini, pihak JD.com masih mengeluarkan pernyataan yang sama seperti ketika Liu baru ditangkap. Yaitu tak ada kejahatan apa pun yang dilakukan oleh Liu.

Andy Rubin

Foto: istimewa
Andy Rubin adalah pahlawan di jagat teknologi, dia merupakan sosok di balik terciptanya sistem operasi Android. Banyak yang memuja pria berusia 55 tahun ini. Namun tahun ini, reputasinya ternoda terkait kasus pelecehan seks yang menimpanya.

Tahun 2014, setelah 9 tahun berkarir di Google, Rubin memutuskan mundur untuk membuat startup smartphone sendiri yang dinamakan Essential. Meski produknya menjanjikan, Essential tidak sukses. Malah kemudian, muncul kabar bahwa Rubin keluar dari Google karena tersangkut kasus pelecehan seks dengan karyawan.

Puncaknya, New York Times mengangkat kasus tersebut secara mendetail. Dilaporkan, ada seorang karyawan perempuan Google menuduh Rubin melakukan pelecehan seksual. Si karyawan itu menyebut Rubin memaksanya melakukan tindakan tak senonoh di sebuah hotel pada 2013.

Google sebenarnya bisa saja memecat Rubin dan tak memberikan pesangon apapun untuknya. Namun Google konon malah memberikan pesangon sebesar USD 90 juta yang dibayarkan secara bertahap, yaitu USD 2 juta tiap bulan selama empat tahun. Pembayaran pesangon terakhir dilakukan di November kemarin.

Rubin sudah membela diri bahwa laporan New York Times memiliki banyak kesalahan, namun ia tidak tegas membantah menerima uang dalam jumlah besar. Jadilah kasus ini memicu kehebohan di Google, di mana ribuan karyawan walk out karena mengganggap Google tidak transparan dan malah melindungi pelaku pelecehan. Andy Rubin pun seolah jadi tersangka.

Jack Ma

Foto: Reuters
Jack Ma selalu menjadi perhatian orang dan tahun ini lebih lagi karena dia memastikan akan mundur dari posisi Chairman Alibaba. Tepatnya pada tahun 2019 depan dia bakal lengser dan menyerahkan jabatannya pada Daniel Zhang yang sekarang CEO Alibaba.

Apa yang akan dilakukan oleh salah satu orang terkaya di dunia ini jika sudah tak aktif berkecimpung di sana? Dalam wawancara dengan Bloomberg TV, chairman Alibaba ini mengaku telah mendedikasikan waktu dan uangnya untuk membuat yayasan kemanusiaan. Jack Ma ingin mengikuti jejak Bill Gates, berkarya untuk amal.

"Ada banyak hal yang bisa kupelajari dari Bill Gates. Aku memang takkan pernah menjadi sekaya dia, tapi satu hal yang bisa kulakukan dengan lebih baik adalah pensiun lebih awal," kata Jack kepada Bloomberg.

Di sisi lain, Ma juga membuka kemungkinan ingin jadi guru jika sudah pensiun, profesi yang dulu ditekuninya sebelum merintis Alibaba. "Pendidikan bisa meninggalkan dampak besar, ketika aku memulai Alibaba, pendidikan sangat membantuku," sebutnya.

Jack Ma sudah lama mengaku ingin melepas kesibukannya di Alibaba dan lebih menikmati hidup. "Masalahnya adalah aku tak ingin mati di kantor. Aku ingin mati di pantai," tuturnya dalam talkshow Amerika yang dipandu oleh Charlie Rose.

Jeff Bezos

Foto: Reuters
Jeff Bezos saat ini kukuh sebagai orang terkaya di dunia dengan harta terkini menurut Forbes USD 126 miliar. Tapi bukan itu yang membuat sang pemilik Amazon bikin berita, melainkan kekayaannya pada bulan Juli lalu sebesar USD 150 miliar atau setara dengan Rp 2.156 triliun.

Jumlah tersebut membuat Bezos didapuk sebagai orang paling tajir dalam sejarah dengan kekayaan bersih mencapai USD 150 miliar atau setara dengan Rp 2.156 triliun.

Kekayaan tersebut berhasil dicapai oleh Bezos ketika Prime Day, hari belanja online ala Amazon. Kendati saat Prime Day berlangsung, situs Amazon sempat mengalami tumbang, itu tidak menghalngi langkahnya jadi manusia terkaya sepanjang masa, khususnya dalam era sejarah modern.

Tentunya, jumlah kekayaan yang dimiliki Bezos itu sangat mengejutkan dan lebih dari yang pernah dirasakan oleh Pendiri Microsoft Bill Gates. Gates mencatat kekayaan puncak USD 149 miliar yang dicapai pada tahun 1999.

Baik Bezos dan Gates selalu bertengger di posisi puncak sebagai orang paling kaya di era modern dalam beberapa tahun terakhir. Kekayaan Gates sendiri terus berkurang. Hal ini dikarenakan Gates telah menyumbangkan sebagian besar kekayaannya untuk amal, terutama masuk ke dalam kantong Bill and Melinda Gates Foundation.

Stephen Hawking

Foto: Getty Images
Fisikawan ternama asal Inggris, Stephen Hawking meninggal dunia di usia 76 tahun pada bulan Maret dan membuat dunia berduka. Kematian Hawking dikonfirmasi oleh keluarganya.

"Kami sungguh sedih bahwa ayah kami tercinta telah meninggal dunia hari ini," ucap anak-anak Hawking, Lucy, Robert dan Tim.

Stephen William Hawking lahir di Oxford, Britania Raya, 8 Januari 1942, adalah seorang ahli fisika teoretis. Ia merupakan seorang profesor Lucasian dalam bidang matematika di Universitas Cambridge dan anggota dari Gonville and Caius College, Cambridge.

Ia dikenal akan sumbangannya di bidang fisika kuantum, terutama karena teori-teorinya mengenai teori kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, dan radiasi Hawking. Salah satu tulisannya adalah A Brief History of Time, yang tercantum dalam daftar bestseller di Sunday Times London selama 237 minggu berturut-turut.

Meskipun mengalami tetraplegia (kelumpuhan) karena sklerosis lateral amiotrofik, karier ilmiahnya terus berlanjut selama lebih dari empat puluh tahun. Perjalanan hidupnya pun dibuat menjadi film Holywood dengan judul Theory of Everything.

Meng Wanzhou

Foto: REUTERS/Alexander Bibik
Meski menjabat Chief Financial Officer Huawei, nama Meng Wanzhou sebenarnya kurang banyak dikenal. Namun ia menjadi pusat perhatian dunia karena ditangkap otoritas Kanada atas permintaan Amerika Serikat.

Meng ditangkap di kota Vancouver saat menantikan pindah pesawat. Wanzhou ditangkap dan menghadapi ancaman ekstradisi ke AS karena dianggap ikut berkonspirasi untuk menipu institusi perbankan A.

Wanzhou adalah seorang dewan direksi dari sebuah perusahaan berbasis di Hong Kong bernama SkyCom. Perusahaan inilah yang diduga berbisnis dengan Iran antara 2009 sampai 2014. Skycom ini dianggap sebagai perpanjangan tangan Huawei, bahkan menggunakan logo perusahaan yang sama.

Karena Huawei bekerja sama dengan bank asal AS pada rentang waktu itu, jadi mereka tetap dianggap melanggar sanksi embargo terhadap Iran secara tak langsung. Hal ini membuat Wanzhou dianggap melakukan kejahatan penipuan terhadap bank tersebut.

Kasus ini membuat China mencak-mencak dan menuntut Kanada segera membebaskan Meng. Bahkan dua warga Kanada telah ditangkap di China yang kemungkinan besar adalah tindakan balasan.

Halaman 2 dari 9
(fyk/krs)