Uber tampaknya percaya diri mendaftar IPO pada Jumat (7/12), menandai persaingan yang semakin ketat di antara dua layanan ride hailing tersebut di bursa saham.
Valuasi pasar Uber terbaru bernilai USD 72 miliar. Uber sendiri sebenarnya berharap bisnisnya yang berjalan hampir 10 tahun itu 'dihargai' senilai USD 120 miliar oleh bursa saham Wall Street sehingga menjadikannya sebagai IPO paling dinanti pada dekade ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tak Kapok, Uber Uji Coba Mobil Otonom Lagi |
Uber, seperti dikutip dari Tech Crunch, Sabtu (8/12/2018), sejauh ini belum merespons laporan mengenai keputusannya melantai di bursa saham.
Didirikan pada 2009 oleh Travis Kalanick, Uber meraup total hampir USD 20 miliar dalam kombinasi pinjaman dan pendanaan ekuitas, berdasarkan data PitchBook.
SoftBank yang menginvestasikan miliaran dolar, menjadi pemegang saham terbesar Uber sejauh ini. Penyokong utama Uber lainnya adalah Toyota, yang baru saja menginvestasikan USD 500 juta beberapa bulan lalu.
Baca juga: Uber Umumkan Telan Kerugian Rp 15 Triliun |
Menarik melihat perkembangan Uber setelah IPO nantinya, dan melihat startup ini bertumbuh lebih besar. Perusahaan ini pun sudah menjelma tak sekadar layanan ride sharing tapi sudah merambah ranah lain, termasuk mobil otonom.
Tonton juga ' Goodbye! Uber Resmi Berhenti Beroperasi di Indonesia ':