Jumlah unit skuter yang dimiliki Grab saat ini masih tergolong sedikit. Meski begitu perusahaan berniat menambah jumlahnya dalam beberapa pekan ke depan, tergantung permintaan siswa, dan staf pengajar.
Karena jumlah skuter masih sedikit, Grab pun baru menyediakan delapan stasiun parkir. Hingga akhir tahun ini, perusahaan berencana menambah jumlahnya hingga 30. Untuk diketahui setiap stasiun diperkirakan dapat menampung hingga 10 unit skuter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tarif yang diberlakukan selama masa uji coba ini dikenakan biaya sebesar 20 sen. Waktu penggunaannya terbatas hanya selama 30 menit. Transaksi layanan ini pun bisa dibayar melalui GrabPay. Dengan menggunakan transaksi elektronik tersebut pengguna akan mendapatkan lima poin GrabRewards.
Agar layanannya aman bagi pengendara, Grab akan mengajari pengguna untuk berkendara dengan baik. Tim pendukung juga akan ikut terlibat untuk mengirimkan pesan peringatan di aplikasi, jika pengguna berlaku ugal-ugalan. Selain itu, tim tersebut juga membantu para pengguna yang mengalami masalah selama periode uji coba.
"Juga akan ada tim pendukung siaga sepanjang waktu, untuk membantu pengguna saat mereka sedang menghadapi masalah apapun selama periode uji coba," ujar Grab diutip dari CNN Indonesia, Selasa (27/11/2018).
Hadirnya layanan baru dari Grab ini diakui mahasiswa setempat dapat memberikan alternatif transportasi.
"e-skuter ini menawarkan kami alternatif selain menggunakan shuttle bus, terutama saat kami sedang terburu-buru dan bus belum tiba," ujar Nicholas Tey.
Sebagai bagian dari uji coba, Grab dan NUS juga akan mempelajari pola untuk maksimalkan penggunaan e-skuter. Untuk saat ini layanan GrabWheels baru digunakan oleh staf dan mahasiswa NUS kent Ride.
Untuk potensi ekspansi layanan ini di masa mendatang, Grab mengaku masih menentukan potensi pasar yang sesuai. Namun tak dimungkiri mereka juga berniat meluncurkan layanannya ini ke seluruh Asia Tenggara.
(prf/krs)