Indosat Sedang Uji Coba 5G, Ini Gambaran Kecepatannya
Hide Ads

Indosat Sedang Uji Coba 5G, Ini Gambaran Kecepatannya

Agus Tri Haryanto - detikInet
Senin, 26 Nov 2018 17:13 WIB
Ilustrasi. Foto: Miguel Benitez/Getty Images
Jakarta - Dengan menggandeng Ericsson, Indosat Ooredoo secara perlahan mulai merangkul jaringan teknologi 5G walaupun baru dalam bentuk uji coba. Ada dua demo utama yang dilakukan dalam menjajal 5G ini, yaitu test bed untuk 5G dan 3D-AR (Augmented Reality). Kecepatannya?

Hasilnya, kecepatan test bed 5G tersebut mencapai 10 Gbps per UE (User Equipment) dari total 20 Gbps. Demo ini juga memiliki beam tracking sebagai salah satu kemampuan unggulan 5G yang memungkinkan kapasitas serta kinerja lebih tinggi. Selain itu, teknologi ini juga memungkinkan streaming video 4K ke UE melalui radio 5G.

Sementara itu, 3D-AR (Augmented Reality) menghadirkan pengalaman dan interaktivitas yang mendalam dengan objek virtual. Demo 3D-AR akan membawa pengguna melihat dan berinteraksi dengan objek virtual yang terlihat hidup, seperti anatomi manusia fotorealistik dan gambar 360 derajat dari planet Bumi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Pengalaman yang mendalam itu dilakukan secara real-time kepada audiens yang lebih luas melalui 5G. AR memiliki potensi untuk penggunaan pada perusahaan serta pengaplikasiannya pada konsumen. Contoh industri yang akan mendapat manfaat dari AR termasuk industri jasa yang menyediakan bantuan jarak jauh, perawatan kesehatan, pendidikan dan ritel.

"5G memiliki potensi untuk mempercepat transformasi digital di berbagai industri di Indonesia, serta memberdayakan konsumen dengan pengaplikasian yang inovatif," ujar Director & Chief Innovation Officer Indosat Ooredoo Arief Musta'in dalam siaran persnya, Senin (26/11/2018).

Selain menampilkan 5G test bed dan 3D-AR, baik Indosat Ooredoo maupun Ericsson juga menghadirkan demo lain, misalnya 5G deployment considerations dan connected drones yang dapat diuji coba dari jarak yang lebih jauh atau dengan jalur penerbangan yang telah ditentukan sebelumnya.

Untuk melakukan itu, diperlukan konektivitas 5G nirkabel berlatensi rendah yang andal. Pada demo ini, drone nano terbang di atas model 3D-kota. Ada juga LAA, yang merupakan solusi untuk hotspot berkapasitas tinggi (misalnya di bandara, stadion, pusat perbelanjaan), yang menggunakan spektrum unlicense untuk meningkatkan kecepatan/kapasitas tambahan untuk LTE dan kemungkinan koeksistensi dengan WiFi.

Kemudian yang terakhir didemonstrasikan adalah NB-IoT yang akan dipakai untuk berbagai kasus penggunaan oleh Indosat Ooredoo.

Presiden Direktur Ericsson Indonesia Jerry Soper mengatakan bahwa 5G mewakili evolusi teknologi seluler utama yang dapat membuka kemungkinan dan aplikasi baru.

"Kami percaya bahwa 5G akan memainkan peran utama dalam transformasi digital di Indonesia. Ericsson bekerja sama dengan Indosat Ooredoo untuk meningkatkan jaringan dan teknologi untuk para pelanggan," kata Soper.

"Kami berharap bahwa demonstrasi ini akan memberikan gambaran yang jelas tentang manfaat 5G untuk kehidupan kita, dan bagaimana Ericsson dan Indosat Ooredoo akan terus bekerja sama untuk membawa kemampuan terbaik kita untuk meningkatkan kualitas jaringan di Indonesia," sambungnya.


(fyk/krs)