Dikutip detikINET dari CNBC, William mengatakan perusahaan media sosial telah membiarkan misinformasi dan konspirasi mencemarkan publik.
"Alat yang kita gunakan untuk mengucapkan selamat pada satu sama lain, juga bisa dipakai untuk perkataan yang dipenuhi kebencian dan kepahitan," kata anak sulung Putri Diana ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: NASA Temukan Galaksi Kanibal, Bumi Terancam? |
"Website yang kita pakai untuk tetap terkoneksi, bagi beberapa orang malah digunakan untuk menciptakan perasaan kesepian serta kekurangan," tandasnya.
Dia pun menyarankan para perusahaan bekerjasama untuk menangkis permasalahan tersebut. Para raksasa teknologi itu, menurutnya, masih harus belajar soal tanggung jawab karena memegang kekuatan besar.
Terkhusus, ia sepertinya menyindir pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, yang menemukan jejaring sosial terbesar dunia itu dari kamar asramanya di Harvard.
"Perjalanan dari penemu di asrama mahasiswa menjadi pemimpin beberapa perusahaan paling bernilai di dunia terlalu cepat sehingga mereka mungkin kesulitan memahami," tambah William.
"Suara dari pemegang saham dan soal keuntungan mengganggu mereka dari nilai-nilai yang membuat mereka dulu sangat sukses. Mereka begitu bangga dengan apa yang mereka ciptakan sehingga tak dapat mendengar kegelisahan user," pungkas dia. (agt/agt)