Pesawat canggih tersebut tengah dikembangkan oleh Keldys Recearch Centre, di mana mesin bertenaga nuklirnya dibuat. Si pesawat juga dirancang dapat dipakai berulang kali.
"Saat ini Keldysh Centre sedang bekerja membuat pesawat luar angkasa dengan mesin yang lebih powerful, kelas baru unit nuklir, yang tidak memerlukan sinar matahari atau baterai untuk operasional," tutur juru bicara Roscosmos.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip detikINET dari Fox News, pesawat antariksa berbasis nuklir ini diyakini bakal merevolusi perjalanan di tata surya. Misalnya menuju planet Mars bakal dilalui dalam waktu lebih singkat.
"Seseorang tak seharusnya menghabiskan lebih dari setahun di luar angkasa. Pesawat bertenaga nuklir memungkinkan perjalanan relatif lebih cepat dan lebih penting lagi, penerbangan kembali ke Bumi," tandas Vladimir Koshlakov, kepala Keldysh Centre.
"Teknologi ini signifikan untuk penerbangan antarplanet dan riset di planet jauh. Perjalanan ke Bulan berlangsung beberapa hari dan menuju Mars sekitar 7 sampai 8 bulan," klaim dia.
Ia juga menekankan pentingnya pesawat tersebut bisa dipakai berulang kali dengan cepat. "Penggunaan ulang ini adalah prioritas. Kita harus mengembangkan mesin yang tak perlu diperbaiki lebih dari sekali dalam sepuluh penerbangan. Juga dalam 48 jam setelah roket kembali dari angkasa, harus siap diluncurkan lagi."