Komponen ini berupa cakram yang sumbunya berputar antara dua penopang. Giroskop berfungsi untuk mengukur atau mempertahankan orientasi dan kecepatan angular. Ia akan tetap dalam posisinya apabila tidak ada pengaruh kekuatan dari luar.
Lebih lanjut, alat ini mampu mengukur seberapa cepat sebuah pesawat luar angkasa ketika berbelok. Pada Hubble, giroskop ini juga membantunya dalam mengunci pandangan terhadap target baru di antariksa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada mode tersebut, ia berada pada konfigurasi statis sampai para teknisi di Bumi bisa menyelesaikan permasalahan dan mengembalikannya untuk menjalankan misi secara normal. Sekadar info, total Hubble memiliki enam giroskop, namun hanya menggunakan tiga di antaranya dengan alasan efisiensi.
Giroskop yang rusak itu sudah menunjukkan tanda-tanda akan mati dalam kurun waktu sekitar setahun terakhir, walau kegagalannya diklaim tidak diprediksi sebelumnya. Sedangkan dua giroskop bertipe sama lainnya juga sudah pernah mengalami kegagalan. Nah, tiga alat sisanya diklaim memiliki umur yang lebih panjang.
Lantas, apa yang dilakukan oleh NASA dalam membuat teleskop legendaris ini kembali beroperasi secara normal? Rangkaian tes menjadi jawabannya.
Badan antariksa Amerika Serikat ini sempat melakukan restart terhadap giroskop ini. Namun, data menunjukkan tidak ada perkembangan pada alat tersebut.
Kemudian, tim operasional Hubble membuat teleskop tersebut menjalankan sejumlah manuver. yang dilakukan selama beberapa hari. Hasilnya, performa alat tersebut dianggap normal.
Ke depannya, masih akan ada sejumlah uji coba lagi yang bakal dilakukan NASA dalam memastikan tingkat kestablian dari giroskop tersebut selama beroperasi. Setelahnya, Hubble diharapkan bisa segera kembali beroperasi secara normal.
Tonton juga 'Demi Mendarat di Mars, NASA Siapkan 'Payung' Canggih':
(mon/rns)