Menariknya, penamaannya berbeda dengan rasi bintang terdahulu macam Orion hingga Aries yang berasal dari mitologi Yunani. Kali ini, NASA justru memilih sejumlah karakter fiksi, pop-culture, hingga tempat-tempat terkemuka di dunia sebagai nama konstelasi anyar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mari membahas nama-nama lainnya. Dari karakter fiksi, Godzilla dan Hulk jadi yang terpilih. Lalu, dari pop-culture, ada Mjolnir (palu milik Thor), TARDIS (mesin waktu di serial televisi Doctor Who), dan Starship Enterprise (pesawat antariksa di Star Trek).
Berlanjut, ke tempat-tempat terkemuka di dunia, ada Coloseum (Italia), Menara Eiffel (Prancis), serta Golden Gate dan Obelisk (Amerika Serikat). Tak ketinggalan, Gunung Fuji (Jepang) pun juga termasuk di dalamnya.
Daftar 21 'rasi bintang' baru ini dibuat tim ilmuwan menggunakan Fermi Gamma-Ray Space Telescope milik NASA. Mereka punya metode sendiri dalam mengkategorikan kumpulan cahaya di antariksa tersebut.
![]() |
![]() |
![]() |
Konstelasi ini dibuat berdasarkan sumber paparan sinar gamma di langit, jadi ini adalah konstelasi sinar gamma. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk perayaan 10 tahun misi Fermi berlangsung.
Menarik waktu mundur ke belakang, tepatnya pada 2015, Large Area Telescope (LAT) dari Fermi sudah memetakan sekitar 3.000 sumber sinar gamma. Angka tersebut 10 kali lipat dari yang diketahui sebelum misi ini dilakukan.
Hal tersebut pun mencatatkan rekor. Untuk pertama kalinya, jumlah sumber sinar gamma bisa disejajarkan dengan jumlah bintang di rasi bintang tradisional. Capaian ini pun menginspirasi tim di baliknya untuk mengelompokkannya.
Lantas, apa hubungannya nama-nama karakter fiksi hingga tujuan wisata di seluruh dunia dengan konstelasi ini? Mari kita lihat beberapa di antaranya.
Soal Hulk dan Godzilla, keduanya merupakan makhluk yang tercipta dari eksperimen yang memanfaatkan paparan sinar gamma. Sedangkan tempat-tempat terkenal melambangkan negara mana saja yang berkontribusi dalam misi ini.
Konstelasi sinar gamma ini pun seakan melengkapi 88 rasi bintang tradisional yang sudah ada sebelumnya. International Astronomical Union (IAU) mencatat seluruh 88 gugusan benda angkasa yang bisa berpijar secara mandiri tersebut.
(mon/krs)