Salah satu parameter yang biasa saya pilih yakni tepat secara komposisi. Komposisi seperti apa? Komposisi diagonal barok (diagonal baroque).
Komposisi diagonal barok merupakan salah satu varian dari komposisi fotografi. Disebut salah satu, karena masih ada beberapa komposisi lain seperti golden triangle, golden spiral, rule of thirds dan spiral.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Diagonal barok ini merupakan 'pengembangan' dari komposisi rule of thirds 1:5 dengan menarik garis diagonal di dalamnya. Garis diagonal ini yang membuat garis imajiner untuk menuntun bagaimana subjek ditempatkan dan mekanisme ruang foto bergerak untuk membangun cerita.
Tentu, titik persimpangan dan garis diagonal itu bukanlah harga mati. Ia fleksibel, bisa berada di sebelah kiri atau kanan yang tidak terlalu jauh namun masih dalam langgam tersebut.
Dalam contoh pertama, saya memiliki sejumlah frame saat memotret kerumunan penumpang saat turun dari bus TransJakarta. Dari frame itu, sortiran pertama yakni ketepatan ekpresi lalu blocking.
![]() |
Blocking ini dicari sampai menemukan subjek tidak saling menumpuk, diusahakan sesama subjek berdiri sendiri. Baru kemudian mencocokkan dengan komposisi diagonal barok yang sesuai hingga terpilih frame kesekian. Jika sudah mantap, foto tersebut baru diolah secara matang dengan berbagai fitur di photoshop.
![]() |
Dengan mekanisme yang sama, langkah itu saya lakukan pula untuk foto dalam contoh kedua, ketiga hingga kelima. Langkah ini membuat aktivitas 'kurasi' menjadi lebih efektif dan rasional. Bukan sekadar selera melainkan mempunyai landasan yang kuat.
Pertanyaanya, apakah foto-foto diagonal barok tersebut sudah dipikirkan atau direncanakan sejak saat pemotretan? Pengalaman saya mengatakan tidak. Saat pemotretan, komposisi mengalir saja sesuai kenyamanan saat memotret.
![]() |
Kalaupun setelah diteliti kok sesuai dengan diagonal barok, itu merupakan kebetulan. Dalam psikologi, kebetulan itu mengarah kepada persepsi alam bawah sadar si pemotret.
![]() |
![]() |
Yakni soal persepsi ruang dan pengalaman fotografis yang menemukan pola dan komposisi tersebut tanpa harus disadari. Dan untuk mencapai pada titik itu, tidak ada cara lain selain terus latihan, sering memotret dan tetap rajin meriset foto-foto yang menarik, legendaris dan monumental --- tentu sesuai genre yang Anda minati. (Ari/rns)